Kamis, 9 Mei 2024

Penimbunan Bawang Putih 182 Ton Penyebab Harga Bergejolak

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian mengatakan temuan penimbunan bawang putih sebanyak 182 ton di Marunda menjadi salah satu penyebab harga komoditas tersebut bergejolak hingga mencapai Rp55-60 ribu per kilogram di pasaran.

Mentan bersama Komjen Pol Syafruddin Wakapolri dan Irjen Pol Iriawan Kapolda Metro Jaya berhasil mengungkap penimbunan bawang putih yang dilakukan oleh PT LBU di sebuah gudang di Marunda, Rabu (17/5/2017) pagi.

“Tadi subuh kami bergerak. Kami sudah komunikasi ke lapangan, ini yang memengaruhi harga bergejolak. Sebenarnya secara teknis tidak ada alasan harga bergejolak karena sebagian besar bawang putih diimpor,” kata Menteri Amran pada operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan setelah Polisi mengungkap penimbunan tersebut, harga bawang putih di pasar Jabodetabek diharapkan berangsur turun, yakni dari Rp45.000 per kg menjadi di bawah Rp38.000 per kg di level konsumen sesuai kesepakatan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan 42 perusahaan importir.

Selain itu, Amran meminta seluruh pengusaha dapat menjaga kestabilan harga bawang putih menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri serta tidak menimbun barang.

“Kami imbau seluruh pengusaha kecil, menengah, besar seluruh Indonesia, kami minta tolong dijaga ketenangan harga dalam menghadapi bulan suci Ramadhan. Dijaga agar harga tidak fluktuasi, tolong jangan disimpan di gudang,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Brigjen Pol Agung Setya Ketua Satgas Pengendalian Harga Bahan Pokok dan Makanan Bareskrim Polri menjelaskan temuan penimbunan 182 ton bawang putih berawal dari info Kementerian Pertanian dua hari lalu.

Satgas yang berada di tingkat Polres, Polda dan Mabes serta sinergi dari sejumlah lembaga dan kementerian, seperti KPPU dan Bulog ini kemudian segera menindak tegas PT LBU yang mengimpor bawang putih kemudian didistribusikan melalui Surabaya dan Medan.

“PT LBU tidak hanya memasok dari Surabaya saja, tetapi juga dari Medan. Kita tahu di situlah kita dapatkan gudang menimbun termasuk ada truk yang baru masuk dari Medan,” kata dia.

Ada pun PT LBU akan dicabut perizinan impornya dari Kemendag dan tidak lagi mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian. (ant/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 9 Mei 2024
32o
Kurs