Rabu, 8 Mei 2024

Petra Summer Program Kembali Digelar

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Saat pembukaan PSP 2017 di lapangan UK Petra Surabaya. Foto: Humas UK Petra Surabaya.

Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya kembali menggelar Petra Summer Program (PSP) yang dimulai 10 Juli hingga 28 Juli 2017. Sekitar 3 minggu berbagai kegiatan edutaintment digelar dan diikuti mahasiswa dari berbagai jurusan dalam Bahasa Inggris.

“Program ini seharusnya diikuti para mahasiswa. Karena pada program ini dapat meningkatkan kemampuan akademik sekaligus melatih keterampilan berbahasa Inggris. Mahasiswa juga dapat mengembangkan jejaring internasional,” kata Prof. Rolly Intan., M.A., Sc., Dr. Eng., Rektor Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Peserta tentunya akan mendapatkan pengetahuan baru dibidang industri pariwisata, budaya, komunikasi hingga kuliner yang memang menjadi bagian khas serta menarik PSP UK Petra ini.

Ada 3 program dalam PSP, yaitu Indonesian Culinary Art (ICA) yang digelar Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra, Indonesian Tourism Campaign (ITC) oleh Program Studi Ilmu Komunikasi dan Manajemen Kepariwisataan dan program Bahasa dan Budaya Indonesia (ILC) oleh Fakultas Sastra UK Petra.

Sekitar 73 peserta seluruhnya mahasiswa dan mahasiswi UK Petra yang datang dari berbagai program studi ikut terlibat dalam PSP 2017 ditambah 12 mahasiswa dari Lingnan University- Hong Kong serta International Christian University Jepang dan Dongseo University-Korea Selatan.

Peserta hanya boleh memilih satu program dari 3 program yang ditawarkan. Selama sekitar 3 minggu para mahasiswa peserta akan belajar rata-rata 6 jam sehari mulai Senin hingga Jumat, termasuk teori dan praktek langsung.

Ditambahkan Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito., M. Eng., Ketua PSP 2017 bahwa setiap hari sebelum melakukan praktek peserta akan mendapatkan pembelajaran teori sesuai dengan program masing-masing pada hari yang sama.

“Setiap hari peserta diajak berpraktek, tetpai sebelumnya dipastikan bahwa akan ada pembelajaran teori. Rata-rata sekitar 6 jam pembelajaran teori dan praktek digelar setiap hari. Termasuk mereka yang memilih program bahasa, sebelum praktek wajib ikut pembelajaran teori,” ujar Djwantoro Hardjito.

Djwantoro mencontohkan peserta program bahasa dan budaya atau ILC, setelah peserta menerima pembelajaran bahasa Indonesia maka para mahasiswa akan mempraktekkan kemampuannya berbahasa Indonesia dengan orang lain diluar kelas sesuai teori yang diberikan.

Mereka diajak mengikuti city tour Kota Surabaya satu diantaranya adalah mengunjungi Masjid Ceng Ho, dan menonton Wayang Potehi sebagai bagian memahami bahasa Indonesia. Dan dibagian akhir peserta diminta menampilkan drama dengan lakon khas dongeng Indonesia.

Sedangkan peserta program Indonesian Culinary Art (ICA) dari hasil pembelajaran teori yang diberikan nantinya diminta untuk dapat membuat 1 resep masakan Indonesia-modern. Sebelumnya peserta diperkenalkan Rawon, Soto, Gado-gado hingga Rendang. Dari resep karya peserta nantinya akan digabungkan menjadi buku resep.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
25o
Kurs