Jumat, 19 April 2024

Risma Ingin Percepat Pembangunan Pasar Tradisional di Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat berada di ruang kerjanya yang penuh dengan monitor untuk memantau keadaan di Surabaya, Rabu (22/2/2017). Foto: Drnza Perdana suarasurabaya.net

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya optimistis pasar tradisional di Surabaya bisa bersaing dengan toko swalayan. Hanya saja, dia mengakui pembangunan pasar di Surabaya oleh PD Pasar sangat lambat.

“Saya yakin pasar tradisional masih bisa bersaing dengan minimarket atau toko swalayan. Tapi enggak cuma tempat jualan aja, ada sisi wisatanya supaya menarik orang datang. Supaya anak-anak muda mau ke sana, kuncinya di situ,” ujarnya di Ruang Kerja Wali Kota, Rabu (22/2/2017).

Bila generasi muda Surabaya sudah mau datang dan belanja ke pasar tradisional, Risma memastikan, pembangunan pasar tradisional sudah berhasil.

Karena tolak ukurnya, menurut Risma, adalah generasi muda yang hari ini telah melihat, mengenal dan terbiasa berbelanja di toko swalayan yang ada di Surabaya.

“Makanya, saya mau percepatan pembangunan oleh PD Pasar. Lambat eram (lambat benar,red) PD Pasar itu. Tahun lalu kita kasih Rp10 miliar tapi dikembalikan Rp3 miliar. Ketinggalan terus akhirnya,” ujarnya.

Pemkot Surabaya, kata Risma, sedang mengklasifikasi kondisi pasar yang ada di Surabaya. Dia telah memerintahkan seluruh lurah agar memotret detail kondisi 80 pasar yang tersebar di kelurahan masing-masing.

“Toiletnya, salurannya. Saya minta lurah-lurah supaya memfoto, dan segera melaporkan ke saya,” ujarnya.

Pembangunan pasar tradisional, kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini, minimal harus nyaman, bersih, dan barang yang dijual terkategori untuk memudahkan pembeli.

“Tempatnya daging ya daging, sayur ya sayur. Mudah ditemukan. Tapi harus bersih, salurannya bersih, tidak becek. Kalau sudah seperti itu, pasti orang akan makin tertarik datang ke pasar,” katanya.

Saat ini, dia mencontohkan, Pemkot akan membangun dua lantai Pasar Pucang. Bagian atas khusus untuk parkir, lantai bawah untuk berjualan. Namun dia meminta agar pedagang yang berada di pinggir jalan agar dipindah.

“Supaya tidak ada lagi pedagang yang jualan di lorong-lorong. Jadi pembeli bisa jalan dengan nyaman,” ujarnya.

Dia menargetkan, seluruh pasar di Surabaya sudah terbangun dan sesuai target mampu menarik minat belanja generasi muda, sebelum dia mengakhiri masa jabatannya.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs