Rabu, 15 Mei 2024

ITS dan INKA Perpanjang Kerja Sama dan Berpotensi Kembangkan Trem di Surabaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Penandatanganan perpanjangan kerjasama ITS dan INKA dilakukan di ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya.

Demi mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memperpanjang kerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Prof Ir Joni Hermana, Rektor ITS. Dia menyampaikan bahwa kerjasama yang sudah berjalan lima tahun terakhir ini perlu diperpanjang supaya selaras dengan terbukanya peluang ITS bekerja sama melalui berbagai proyek bersama PT INKA.

“Sebagai contoh, banyak interior kereta api yang dikerjakan oleh Despro (Departemen Desain Produk Industri) ITS,” terang Joni Hermana.

Joni menargetkan, perpanjangan kerja sama ini dapat memperluas peluang mahasiswa ITS agar bekerja di bidang industri. Sehingga mereka mampu menunjukkan kapasitasnya dan dapat berinteraksi secara langsung dengan dunia industri.

“Pasti akan sangat berbeda saat mahasiswa dapat belajar langsung di lapangan, bukan sekedar menerima materi di bangku kuliah,” tambah Joni.

Sementara itu, Puguh Dwi Tjahjono Manajer Umum Sumber Daya Manusia PT INKA menjelaskan, sebagai satu di antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), INKA merasa perlu memberikan kontribusi bagi lingkungan. Khususnya di bidang pendidikan, salah satunya melalui kerjasama dengan SMK dan universitas di seluruh Indonesia.

“Kami sebagai industri kereta api negara ingin mengangkat kemampuan setiap lapisan pendidikan, contohnya di ITS ini,” ujar Puguh didampingi Rochmad Agung Widodo, Senior Manager Risk Management and Legal Department PT INKA.

Puguh melihat, ITS memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti halnya mobil listrik. Ke depan, Puguh ingin melakukan kerja sama dalam pengembangan trem di wilayah Surabaya.

“Sehingga nantinya, ITS bisa menjadi embrio pengembangan transportasi di perkotaan,” ujar Puguh.

Puguh juga menambahkan, kerjasama ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dengan begitu akan lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan masa orientasi bagi karyawan.

“Harapannya, setelah belajar di dunia industri, mereka mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk bersaing di dunia kerja nantinya,” pungkas Puguh.(tok/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 15 Mei 2024
25o
Kurs