Selasa, 30 April 2024

Invisimos Mudahkan Tenaga Medis Pantau Pasien

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT, bersama satu diantara anggota tim penelitinya menunjukkan Invisimos. Foto: Humas ITS Surabaya

Guna memantau kondisi vital orang terdekat yang sedang dirawat di rumah sakit, ITS Surabaya temukan Invisimos. Teknologi medis yang memungkinkan tenaga medis memantau kondisi vital pasien setiap waktu menggunakan pemantauan tanda vital yang terintegrasi.

Invisimos untuk memastikan kondisi pasien rumah sakit tidak pernah lolos dari pengawasan petugas rumah sakit. Sehingga bisa diketahui perkembangan kondisinya setiap saat, tanpa harus berkeliling langsung ke masing-masing kamar pasien yang terpisah-pisah lokasi tentunya.

Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT, satu diantara tim peneliti Invisimos mengungkapkan, selama ini pemantauan kondisi pasien rawat inap masih dilakukan secara manual menggunakan Vital Sign Monitor (VSM), di mana tanda vital dari pasien akan ditampilkan secara terus menerus oleh VSM.

“Sehingga dokter dan perawat harus berkeliling ke tiap kamar pasien untuk mencatat data yang ditampilkan VSM,” terang Ketut Eddy Purnama.

Kepala Departemen Teknik Komputer ITS ini mengungkapkan, cara manual tersebut memiliki banyak kekurangan. Misalnya, banyaknya pasien dan ruang rawat inap di sebuah rumah sakit menyebabkan kondisi darurat pada tiap pasien tidak bisa diketahui dengan segera. Sehingga sering terjadi penanganan pasien yang terkesan terlambat akhirnya.

Inilah yang mendorong Ketut bersama tim peneliti lain yang terdiri dari Eko Setijadi ST MT PhD (Teknik Elektro), Arief Kurniawan ST MT (Teknik Komputer), dan Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (Manajemen Bisnis) untuk menciptakan Invisimos.

Berbeda dengan VSM konvensional, alat ini memungkinkan tenaga medis di ruang jaga agar terus bisa memantau kondisi vital tiap pasien tanpa lagi harus keliling terlebih dahulu.

Hal ini, jelas Ketut, karena Invisimos memiliki port luaran yang dapat mengirimkan data vital sign pasien secara real-time, sehingga dokter jaga dan perawat jaga dapat mengevaluasi kondisi pasien lebih cepat dari ruang jaga. “Jika terdapat kondisi darurat, tenaga medis juga bisa langsung tahu dan segera bertindak tanpa dipanggil,” kata Ketut.

Menurut Ketut, sistem ini sangat diperlukan sebagai penunjang pelayanan kesehatan, khususnya di rumah sakit yang kekurangan tenaga kerja. “Dengan pemantauan kondisi pasien yang cepat dan akurat, layanan terhadap pasien tentunya dapat lebih ditingkatkan,” tambah Ketut.

Namun demikian, lanjut Ketut, Invisimos ini belum bisa dipasarkan karena masih dalam tahap penyempurnaan. Tetapi dalam waktu dekat, Invisimos akan melangkah ke tahap pengembangan untuk menjadi perangkat nirkabel.

“Sekarang sedang dalam tahap pendaftaran hak paten, dan kami harap alat kami dapat dikembangkan lagi ke depannya,” pungkas Ketut.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
32o
Kurs