Sabtu, 4 Mei 2024

Job Fair Adakan Rekrutmen Langsung pada 9 April Mendatang

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Antrean pencari kerja di Bursa Kerja Terbuka Balai Pemuda Surabaya, Rabu (22/3/2017). Foto: Denza/Dok. suarasurabaya.net

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur berencana menggelar bursa pasar kerja atau Job Market Fair pada Senin (9/4/2018) di Bojonegoro dengan melibatkan 20 perusahaan dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Joko Santoso, Kabid Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Bojonegoro, di Bojonegoro, Kamis (5/4/2018), menjelaskan bursa pasar kerja itu akan merekrut langsung tenaga kerja yang dibutuhkan.

“Pelaksanaan tes bisa langsung di lokasi bursa pasar kerja. Kebutuhannya mulai tenaga operator, juga yang lainnya,” ucapnya kepada Antara didampingi Sugi Hartono, Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker.

Meski Joko tidak menyebutkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam bursa pasar kerja itu, namun berdasarkan pengalaman selama ada sekitar 2.000 tenaga kerja yang direkrut dalam setiap bursa kerja.

“Adanya bursa pasar kerja bisa mengurangi jumlah pengangguran, sebab saat ini ada 2.198 tenaga kerja yang mendaftar untuk memperoleh kartu kuning. Mereka dari mulai lulusan SD sampai sarjana,” ucap Sugi Hartono menambahkan.

Disperinaker, lanjut dia, sudah menginformasikan adanya bursa pasar kerja kepada tenaga kerja melalui radio, papan pengumuman juga media lainnya.

Selain itu, ia juga mengirimkan informasi penyelenggaraan bursa pasar kerja kepada SMK Negeri dan swasta di daerahnya agar lulusannya ikut mendaftar dalam bursa pasar kerja.

Menjawan pertanyaan, Joko mengatakan pemkab tidak memiliki alokasi anggaran untuk menggelar bursa pasar kerja tahun ini.

“Tahun ini pemkab tidak menggelar bursa pasar kerja karena terbentur anggaran,” ujarnya.

PHK TWU

Agus Supriyanto, Kepala Disperinaker Bojonegoro, menjelaskan disperinaker tetap memantau pemberian pesangon kepada 151 tenaga kerja di PT Tri Wanaha Universal di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, yang terkena PHK, sejak 31 Maret, karena kilang minyak tutup.

“TWU harus memberikan hak-hak tenaga kerja sesuai ketentuan. Tapi sampai sekarang belum ada pengaduan terkait pesangon tenaga kerja yang terkena PHK,” ucapnya.

Sesuai laporan kepada disperinaker PT TWU, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 4028 K/12/MEM/2017 tanggal 21 November 2018, menutup kilang minyak disebabkan karena adanya kenaikan bahan baku minyak mentah Banyu Urip Blok Cepu, di Bojonegoro, sebesar 6 dolar Amerika Serikat per barel.

Di dalam surat itu juga disampaikan bahwa kenaikan harga minyak mengakibatkan bisnis TWU tidak ekonomis. Oleh karena itu, Manajemen TWU terpaksa harus menghentikan kegiatan produksi. (ant/tna/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
32o
Kurs