Jumat, 29 Maret 2024

Media Digital versus Buku Teks

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi

Muhammad Syarif Bando Kepala Perpustakaan Nasional mengatakan peran buku teks tidak akan tergantikan oleh buku elektronik di tengah maraknya media digital saat ini.

“Kami tidak mengatakan buku-buku tebal tidak akan ada di perpustakaan, di era digital ini, justru kami memastikan bahwa buku teks tidak akan tergantikan. Jadi kami pastikan antara buku teks dan digital akan berjalan beriringan,” kata Syarif seperti dilansir Antara beberapa waktu lalu.

Digital adalah sebuah format baru di bidang pustaka, sehingga bentuk buku teks tidak akan punah, katanya. Apalagi, untuk membuat buku berbasis digital atau e-book, penerbit diharuskan memiliki hak cipta atau copyright.

“Oleh karena itu, buku yang bisa kita dapatkan untuk full text content itu, dipastikan harus mendapat ijin copyright dari penerbitnya. Dan itu tidak gampang. Sehingga perlu dipahami bahwa untuk mengaplikasikan buku berbasis digital, itu tidak bisa dipisahkan dari copyright,” jelasnya.

Belum lagi muncul persepsi umum bahwa buku teks yang diubah dalam bentuk digital, akan menjadi kurang laku di pasaran. Syarif membantah hal itu, karena sesungguhnya digitalisasi buku teks justru memperluas pasar penjualan buku.

“Padahal di seluruh dunia, apabila bukunya sudah teraplikasi dalam bentuk full text content, maka kemungkinan untuk cetaknya akan lebih laris. Contohnya Harry Potter yang ditulis JK Rowling,” katanya.

Oleh karena itu, guna mengikuti perkembangan teknologi digital, Perpusnas telah memiliki portal INLISLite yang memungkinan pembaca dari seluruh daerah di Indonesia dapat mengakses buku koleksi milik perpustakaan daerah lain.

“Dengan 828 lembaga perpustakaan yang tergabung dengan kami, maka masyarakat di daerah tidak perlu datang ke Jakarta untuk membaca buku di Perpusnas. Bisa saja perpustakaan di Papua membaca koleksi di Aceh, orang Aceh bisa membaca koleksi yang di Kalimantan, melalui portal INLISLite kami,” ujar Syarif.

Sekadar diketahui, Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan yang dilakukan setiap tanggal 14 September merupakan momen untuk mengingatkan betapa pentingnya perpustakaan bagi masyarakat. Bangsa yang maju senantiasa dibarengi dengan minat baca yang tinggi di kalangan masyarakat.(ant/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
25o
Kurs