Jumat, 3 Mei 2024

Pascalibur Natal dan Tahun Baru, Pemkot Mendata Penduduk Non Permanen

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Pendataan penduduk non permanen di kawasan yang terdapat banyak rumah kos pada 2017 silam. Foto: Dok/Denza suarasurabaya.net

Setelah libur Natal dan Tahun Baru 2018, Pemkot Surabaya melakukan operasi gabungan pendataan penduduk non permanen di Kota Pahlawan, Selasa (2/1/2018).

Operasi gabungan ini dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya bersama Satpol-PP kelurahan dan kecamatan di beberapa kawasan yang terdapat banyak rumah kos.

Sejak Selasa pagi, tim Gabungan ini melakukan penyisiran rumah kos di kawasan Patemon dan Banyu Urip. Di lokasi itu, cukup banyak warga pendatang luar Surabaya yang didata.

“Jadi pagi ini kami menyisir di tiga lokasi tempat kos di Petemon. Ada 24 warga pendatang yang kami data,” kata Hajar Sulistyono Penyidik PNS Satpol PP Kota Surabaya di sela-sela operasi di kawasan Petemon.

Menurut Hajar para penduduk non permanen yang terdata tinggal di beberapa rumah kos di Petemon itu sebagian besar berasal dari Lamongan, Pemekasan, Makassar.

Salah satu dari beberapa penduduk non permanen di sebuah rumah kos di Jalan Petemon 4 Nomor 17A adalah Ani Mulyani (27). Seorang pramugari kereta api asal Bogor, Jawa Barat.

Perempuan itu cukup terkejut ketika membuka pintu kamar kosnya dan mendapati rombongan petugas Satpol-PP yang menanyakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Ani mengatakan, dia terkejut karena baru saja bangun tidur setelah sebelumnya kelelahan bertugas sampai dini hari.

“Saya pendatang dari Bogor. Pekerjaan Pramugari Kereta. Ada surat tugasnya kok,” kata Ani sembari mengeluarkan surat tugas dari PT KAI.

Perempuan ini berlaku kooperatif ketika petugas melakukan pendataan meski sebelumnya dia mengatakan, sudah pernah menyetorkan data-data kependudukan ke RT setempat.

“Saya sudah pernah menyerahkan data-data ke RT, kaget saja kok diperiksa lagi. Mana baru bangun tidur lagi,” katanya kepada wartawan lalu tertawa kecil.

Ani mengatakan, dia tidak mempermasalahkan pendataan penduduk seperti ini. Menurutnya, operasi ini justru menunjukkan adanya perhatian untuk warga pendatang dan membuat lingkungan kosnya menjadi lebih aman.

“Pernah sekali, malam-malam ada operasi mencari narkoba. Untungnya tidak ada yang ditemukan,” katanya.

Ani mengaku sudah enam tahun tinggal di Surabaya. Dia sempat kos di kawasan Wonorejo. Tapi karena merasa tidak aman, setahun terakhir dia pindah ke rumah kos di Petemon.

Selain di Petemon, operasi gabungan pendataan penduduk non permanen juga dilakukan di kawasan Banyu Urip. Tim gabungan mendata sebanyak 56 orang warga pendatang non permanen di enam rumah kos di wilayah itu.(den/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
30o
Kurs