Sabtu, 27 April 2024

24 Sukarelawan MER-C Berangkat ke Gaza untuk Pembangunan RS Indonesia

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
dr Sarbini Abdul Murad (kiri) Presidium MER-C, saat bertemu Retno Marsudi Menlu, di ruang kerjanya di Pejambon, Jakarta (16/02/2019), saat melaporkan perkembangan pembangunan Rumah Sakit Persahabatan Indonesia-Myanmar dan RSI di Gaza. Foto: Antara

Sebanyak 24 sukarelawan organisasi kegawatdaruratan kesehatan “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C) Indonesia diberangkatkan menuju Gaza, Palestina, untuk program pembangunan tahap II Rumah Sakit Indonesia (RSI) di kawasan yang dilanda konflik itu.

“Tim pertama sudah diberangkatkan pada Jumat malam, sedangkan tim kedua berangkat pada Sabtu ini,” kata dr Sarbini Abdul Murad Presidium MER-C, dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (23/2/2019) pagi.

Ia menjelaskan bahwa tim pertama setelah dilepas Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta,d i Balai Kota, pada Jumat (22/2/2019) malam, terdiri atas enam orang, yakni Site Manager RSI di Gaza tahap I, Ir Edy Wahyudi Darta, bersama Tata Lukita Sudrajat, Hidayattullah Hissam Damiri, Nasrullah Saukani Johdi, Osamah Dakam Mansur, dan Luthfi Paimin Mualim.

Sedangkan pada Sabtu siang, pukul 11.00 WIB menyusul 26 sukarelawan lainnya. Sehingga total untuk pembangunan tahap II RSI di Gaza sebanyak 32 orang.

Menurut Sarbini Abdul Murad, untuk pembangunan tahap II RSI di Gaza, sukarelawan dari Divisi Konstruksi MER-C itu diperkirakan akan tinggal selama setahun.

Ia menjelaskan para sukarelawan yang diberangkatkan itu, sebagian besar merupakan alumni pembangunan tahap pertama, yang komitmen dan keahliannya sudah terbukti dan teruji dengan berdirinya RSI di Gaza yang ada saat ini.

Keberangkatan tim sukarelawan ke Gaza, kata dia, dimungkinkan setelah didapatnya izin masuk Mesir dan Gaza yang diterima oleh MER-C dari pemerintah Mesir dan otoritas setempat di Gaza.

Ia menyebut bantuan Retno Marsudi Menlu RI, dan jajarannya di Kemenlu sebagai hal yang sangat penting bagi berhasil masuknya tim sukarelawan MER-C ke Gaza, melalui pintu Rafah di perbatasan Mesir dan Gaza.

“Tim ini sudah menunggu setahun, hingga akhirnya setelah kami bertemu Menlu dan jajarannya, maka hasilnya adalah tim bisa berangkat,” katanya.

Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih atas peran Menlu dan jajarannya, yang membantu proses bagi masuknya tim sukarelawan untuk bisa berangkat.

“Mohon doa semua rakyat Indonesia agar perjalanan tim dari Indonesia menuju Kairo, Mesir hingga masuk Gaza berjalan lancar untuk misi kemanusiaan membangun rumah sakit tahap II ini,” katanya.

Ia menambahkan bahwa anggaran untuk pembangunan tahap II RSI di Gaza, yang berasal dari sumbangan rakyat Indonesia itu, mencapai kisaran Rp75 miliar hingga Rp80 miliar.

Pada Selasa (16/1/2019), dr Sarbini Abdul Murad, didampingi Rima Manzanaris Manajer Operasional MER-C dan Luly Larissa Agiel surelawan senior MER-C, bertemu Retno Marsudi Menlu di ruang kerjanya di Pejambon.

Selain melaporkan perkembangan pembangunan Rumah Sakit Persahabatan Indonesia-Myanmar yang digagas bersama MER-C, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dengan dukungan pemerintah Indonesia, Sarbini Abdul Murad juga menyampaikan langsung kepada Menlu mengenai kendala masuknya tim MER-C untuk masuk ke Gaza guna pembangunan tahap II.

Menlu dalam kesempatan itu langsung menyatakan akan membantu. “Kebetulan saya sahabat dekat Menlu Mesir (Sameh Shoukry-red), untuk Palestina, kami selalu siap membantu,” kata Retno Marsudi.

Pembangun RSI di Gaza berawal dari misi tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia untuk warga Gaza, Palestina, akhir 2008 hingga awal 2009, di mana saat itu sedang terjadi perang 22 hari Palestina dengan zionis Israel.

Ketika itu misi dipimpin dr Rustam S Pakaya, MPH yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Departemen (Kementerian) Kesehatan dan Direktur Urusan Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim.

Dalam perkembangannya, kemudian MER-C menggalang dana dari masyarakat Indonesia hingga akhirnya terwujud RSI di Gaza, yang lokasinya berada di di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

Sebenarnya, peluncuran secara resmi RS Indonesia di Gaza akan dihadiri relawan dan jurnalis yang pernah ikut menjadi saksi mata saat misi enam tahun silam.

Namun, karena izin masuk ke Gaza saat ini masih mengalami kendala, kemudian penyerahan itu telah dilangsungkan di Indonesia, pada 9 Januari 2016.

Jusuf Kalla Wakil Presiden menghadiri penyerahan secara simbolis Rumah Sakit Indonesia dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) untuk rakyat Palestina.

Acara penyerahan secara simbolis RS Indonesia di Gaza itu digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2019) malam.(ant/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
26o
Kurs