Jumat, 19 April 2024

Akivitas Masyarakat Normal Meski Merapi Sering Keluarkan Lava Pijar

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Warga beraktivitas dengan latar belakang Gunung Merapi di Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (19/2/2019). Foto: Antara

Masyarakat sekitar Gunung Merapi masih tetap beraktivitas seperti hari biasa, meskipun gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta itu sering mengeluarkan lava pijar mengarah ke Kali Gendol, sedangkan kondisi kawasan itu masih aman.

“Luncuran lava pijar dari puncak Merapi sering terjadi, tetapi aktivitas vulkanik sejauh ini masih lemah dan masih aman,” kata Agus Budi Santoso Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu (27/2/2019).

Ia mengatakan aktivitas Merapi sudah memasuki fase pembentukan awan panas dan guguran lava dengan intensitas rendah sehingga tidak membahayakan masyarakat yang bermukim di lereng gunung itu.

“Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa di ladangnya. Mereka menikmati aktivitas Merapi seperti biasa,” kata dia, seperti dilansir Antara.

Menurut Agus, guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi sudah terjadi sejak 29 Januari 2019 hingga sekarang. Fase aktivitas efusif itu, terhitung cukup panjang karena sudah hampir satu bulan terakhir ini.

Aktivitas Gunung Merapi, katanya, hingga saat ini tidak sampai mengancam keselamatan warga setempat, sedangkan BPPTKG merekomendasikan jarak bahaya dalam radius tiga kilometer dari puncak.

Ia mengatakan aktivitas Merapi sejauh ini masih tergolong lemah, terbukti dari data pemantauan yang masih minim.

Jumlah material baru di puncak Merapi hingga saat ini diperkirakan 461.000 meter kubik. Sebagian material yang keluar dari puncak gunung itu, langsung meluncur menjadi awan panas sehingga menumpuk di bawah.

“Merapi selama aktivitasnya masih kecil, tidak masalah, dan kita cukup menikmati dari jarak aman,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau warga tetap waspada terhadap aktivitas Merapi. Mereka diminta tidak perlu terlalu khawatir terhadap aktivitas gunung itu.

Pihaknya juga merekomendasikan penutupan jalur pendakian Merapi untuk sementara waktu.

Ia menyebut masyarakat sekarang sudah tahu soal aktivitas Merapi.

Dia mengatakan kunjungannya ke Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali itu, untuk pemeliharaan alat pemantau Gunung Merapi agar tetap bekerja dengan baik dan akurat. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs