Kamis, 25 April 2024

Dewan Kesenian Surabaya Gelar Lomba Cerpen Tingkat Nasional

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dyah Ading Setyorini penulis naskah drama (kanan) bersama moderator Azhar Bashir saat mengisi acara Majelis Sastra Urban #9 bulan September 2019. Foto: Dokumen DKS

Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melalui program Majelis Sastra Urban menggelar lomba menulis cerita pendek (cerpen) tingkat nasional berhadiah total Rp20 juta.

Chrisman Hadi Ketua Umum DKS menyebut ketua juri lomba ini adalah begawan cerpen nasional Budi Darma.

“Anggota juri terdiri dari Mashuri, staf ahli Balai Bahasa Jawa Timur yang pernah menjuarai Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta, serta Bramantio, dosen Universitas Airlangga yang pernah memenangi lomba kritik sastra Dewan Kesenian Jakarta,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/10/2019).

Chrisman memastikan 16 karya terbaik akan dibukukan yang dijadwalkan “launching” tanggal 15 Desember 2019, bersamaan dengan pengumuman pemenang lomba.

“Penerimaan naskah lomba dimulai bulan Oktober 2019 hingga 10 November 2019,” katanya dilansir Antara.

Dia menandaskan, melalui lomba ini, DKS berharap bisa memacu penulis-penulis berbakat untuk menghasilkan karya cerpen yang bermutu.

“Tema lomba adalah Urbanhype. Kita ingin menemukan teks-teks sastra masa depan. Sekaligus mewadahi geliat sastra milenial. Termasuk pula mewadahi jejaring sastra Surabaya dan nasional,” ujarnya.

Ribut Wijoto Ketua Panitia Lomba Cerpen DKS menjelaskan pemilihan tema Urbanhype dinilai representatif dengan hal-hal yang akrab dan bersifat kekinian.

Urbanhype ini gabungan kata urban dan hype yang menawarkan interpretasi luas dan segar untuk penulisan teks sastra khususnya cerpen,” katanya, menjelaskan.

Nanda A Rahmah Sekretaris sekaligus salah satu konseptor Lomba Cerpen DKS, menambahkan bahwa urbanhype sangat melekat pada generasi milenial.

“Generasi di atas mereka, mungkin juga termasuk saya, akan menemukan hambatan untuk menjawabnya dengan sudut pandang yang persis sama. Karena itu tema ini sangat jelas segmentasi dan visinya, yaitu generasi 4.0 . Merekalah subjek urban hari ini, pemegang label-label hype itu,” ujarnya.(ant/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs