Jumat, 26 April 2024

Ingin Mengajar Kembali, Guru di Wamena Butuh Pemulihan Trauma

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Anak-anak korban kerusuhan Wamena yang mengungsi di Kodim 1702/Jayawijaya, Sabtu (5/10/2019) bermain sebagai kegiatan pemulihan trauma yang diberikan Tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial. Foto: Antara

Damaris salah seorang guru sekolah dasar di Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua mengatakan ingin kembali mengajar setelah peristiwa kerusuhan, namun mereka juga membutuhkan pemulihan trauma.

“Karena tugas, tanggung jawab. Sebenarnya belum siap mengajar karena masih trauma,” kata Damaris yang mengungsi di Kodim 1702/Jayawijaya, Minggu (6/10/2019).

Direncanakan aktivitas belajar mengajar di Wamena akan kembali dimulai pada Senin (7/10/2019) usai peristiwa kerusuhan pada 23 September lalu.

Damaris mengatakan, meski kondisi masih mengalami trauma namun jika sudah diminta untuk kembali beraktivitas mengajar tentunya akan dilakukan agar pendidikan anak-anak tidak terhambat.

“Kita buka sekolah tunggu anak-anak,” kata perempuan asal Toraja yang sudah mengajar sejak 2005 itu, seperti dilansir Antara.

Harry Hikmat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial mengatakan, sekolah akan kembali dimulai pada Senin (7/10/2019). Nantinya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kemensos akan mendukung kembali aktivitas pendidikan di daerah itu.

Milly Mildawati Koordinator Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos mengatakan sangat wajar warga ketakutan karena baru mengalami kejadian traumatis.

“Kami akan bertemu dan mengumpulkan guru-guru, karena bagaimanapun jika mereka akan kembali mengajar anak-anak tentunya trauma mereka dulu yang harus dipulihkan,” kata Milly.

Kemensos memberikan Layanan Dukungan Psikososial kepada anak-anak dan orang dewasa yang terdampak kerusuhan Wamena.

Kegiatan yang diberikan antara lain bermain, bernyanyi, menari dan lainnya untuk anak sementara untuk orang dewasa berupa kegiatan percakapan sosial yang bertujuan memberikan ruang komunikasi, mendengarkan keluhan dan harapan mereka. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs