Kamis, 25 April 2024

Menilik Jejak Islam di Budapest, Hungaria

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Sebuah restoran dan cafe yang menyajikan menu Halal bagi pengunjungnya di Budapest, Hungaria. Foto: Racmah Dessidianti

Bagaimana peradaban Islam hadir dan berkembang di Hungaria, Rachma Dessidianti Arek Suroboyo yang sedang belajar di Budapest, Hungaria, dan Selasa (28/5/2019) masih menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan berkisah tentang itu.

Hungaria, adalah sebuah negara di belahan Eropa Timur, yang secara khusus sejak tahun 2013 memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa asal Indonesia melanjutkan studi di jenjang Master (S2) serta Doktor (S3) melalui beasiswa Stipendium Hungaricum Scholarship dari pemerintah Hungaria.

Rachma Dessidianti yang akrab disapa Dessi, asli Arek Suroboyo saat ini tengah menempuh pendidikan Master (S2) jurusan Kimia Farmasi di sebuah universitas negeri di Budapest yaitu Eotvos Lorand (ELTE) University melalui beasiswa Stipendium Hungaricum Scholarship yang diperolehnya di tahun 2018.

Kali pertama menunaikan ibadah puasa di Budapest, Hungaria, membuat Dessi sangat excited. Bukan hanya keingintahuannya merasakan perbedaan waktu berpuasa yang signifikan apabila dibandingkan dengan berpuasa di Surabaya, karena durasi berpuasa di Budapest yaitu selama 17 jam hingga 18 jam; namun juga rasa penasaran terhadap aktivitas masyarakat muslim di Budapest.


(Makam Gul Buba penyair yang juga menjadi satu diantara ikon peradaban Muslim di Budapest, Hungaria. Foto: Istimewa)

Jejak Islam di Budapest tidak terlalu asing bagi negara Hungaria, dimana pada abad ke 16 wilayah negara ini sempat berada di bawah kekuasaan Ottoman Turki. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya restoran asal Turki yang tersedia di negara Hungaria ini, khususnya di kota Budapest.

Menurut data sensus pada tahun 2011 oleh Central Statistical Office (KSH) di Hongaria, 5579 warga negara Hungaria tercatat memeluk agama Islam, sekitar 0.057% dari total populasi.

Rinciannya 3.567 adalah laki-laki dan 2.012 adalah perempuan. Namun, sepuluh tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2001, hanya 3.201 orang yang menyatakan diri mereka sebagai Muslim.

Dengan jumlah itu, dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk muslim di Hungaria menjadi hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Mayoritas Muslim di Hungaria berasal dari Turki, Arab dan warga negara Hungaria sendiri.

Dan di Budapest sendiri, rasanya tidak susah untuk menemukan toko yang menjual daging halal. Terdapat banyak toko-toko lokal yang merupakan toko turun temurun yang dimiliki sendiri oleh warga lokal muslim keturunan Turki di Hungaria.

Di sisi utara kota Budapest, terdapat makam Gul Baba penyair legendaris yang hidup pada dinasti Ottoman Turki yang datang bersama tentara Turki ke daerah Buda (sisi Utara kota Budapest) dan berhasil menduduki daerah tersebut.

Catatan sejarah menunjukkan, Gul Baba meninggal pada tahun 1541 dan dimakamkan di Mecset Utca 14 daerah Buda di kota Budapest.

Pada tahun 1885, pemerintah Ottoman Turki menugaskan seorang insinyur Hungaria untuk merenovasi makam Gul Baba dan ketika renovasi selesai pada tahun 1914, makam Father of Roses ini dinyatakan sebagai monumen nasional. Saat ini, salah satu tempat ziarah umat muslim di Eropa Timur ini jadi kebanggaan dan dimiliki oleh Republik Turki.

Budapest juga memiliki sebuah masjid yang banyak dikunjungi wisatwan muslim manca negara, yaitu Budapest Mecset.


(Masjid ini menjadi satu diantara masjid di Budapest yang juga dipakai untuk pertemuan umat Muslim disana. Foto: Istimewa)

Masjid yang kerap disebut sebagai Masjid Fehervari ini merupakan masjid terbesar di Hungaria. Berlokasi di Fehervari ut 41, Budapest, Hungaria, Masjid ini kerap menjadi rujukan untuk menunaikan ibadah Sholat, sholat Jumat serta sholat Ied bagi warga muslim di Hungaria, khususnya di kota Budapest.

Selain itu, terdapat komunitas Muslimah yang mengadakan kajian di setiap hari Jumat siang. Komunitas Muslimah yang berasal dari berbagai negara ini digagas oleh Muslimah asal Hungaria.

Berkenalan serta menjalin silaturahmi dengan Muslimah dari berbagai negara tentunya hal yang menarik. Melalui percakapan serta bertukar pikiran, banyak informasi terkait keragaman budaya yang dapat diperoleh.

Kota Budapest mungkin belum sefamiliar kota Paris, Amsterdam ataupun Berlin, namun kota cantik ini dapat menjadi destinasi studi ataupun travelling di kawasan Eropa Timur yang kaya akan nilai histori serta bangunan yang iconic.(tok/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs