Minggu, 28 April 2024

Pulau dengan Minim Kepadatan Jadi Target Penempatan Ibu Kota yang Baru

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Joko Widodo Presiden kembali menegaskan keseriusannya untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta. Foto: Antara

Joko Widodo Presiden kembali menegaskan keseriusannya untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta. Keseriusan disampaikan Presiden di hadapan para pimpinan lembaga negara yang diundangnya ke Istana Negara.

“Kita serius dalam hal ini, karena sejak 3 tahun lalu, dibahas diinternal dan 1,5 tahun Bappenas melakukan kajian yang lebih detail dari sisi ekonomi, politik, lingkungan,” kata Joko Widodo (Jokowi) Presiden saat menjelang buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara Jakarta, Senin (6/5/2019).

Presiden Jokowi mengatakan, Pulau Jawa sudah dihuni 57 persen dari total penduduk di Tanah Air. Sementara pulau-pulau lain banyak yang masih kosong sehingga perlu dipertimbangkan upaya untuk memindahkan ibu kota.

“Kita tahu di Pulau Jawa sudah dihuni 57 persen dari total penduduk kita. Padahal di pulau-pulau lain masih banyak yang kosong,” katanya dilansir Antara.

Maka dalam pertemuan buka puasa bersama tersebut, Presiden Jokowi mengaku sengaja untuk menyinggung soal rencana pemindahan ibu kota.

“Oleh sebab itu, kami nantinya akan menindaklanjuti, konsultasi dengan lembaga negara yang terkait, baik dari sisi hukum dan politis,” katanya.

Hal tersebut kata dia, juga sudah mempertimbangkan sisi lingkungan dimana kaitan Jakarta dengan kebencanaan sangat erat.

“Dari sisi lingkungan, terutama yang berkaitan dengan kebencanaan, kita tahu Jakarta, kita berada di dalam ring of fire dan juga banjir. Kedua dari sisi ketersediaan air bersih. Saya kira ke depan ini akan menjadi masalah apabila tidak segera memikirkan langkah-langkah penyediaan air ini,” katanya.

Selepas acara buka puasa bersama rampung, Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI yang hadir dalam acara itu mengatakan jika Pemerintah serius untuk memindahkan ibu kota maka ia menyarankan untuk menggunakan konsep maritim.

“Kalau mau serius pakailah konsep maritim, pilihlah seperti Pulau Seribu, karena kita mau dalami kepulauan sebagai konsep ibu kota kita. Kayak Malaysia saja, ada Putra Jaya ada Kuala Lumpur. Tidak perlu pindah pulau kalau mau sekadar pindah kantor,” katanya.(ant/tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
30o
Kurs