Sabtu, 27 April 2024

Korban Gempa: Tinggal di Huntara Lebih Baik Daripada di Tenda

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Hunian sementara (huntara) yang dibangun oleh BUMN bersama Bank Mandiri untuk korban gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Palu dan sekitarnya. Foto: Antara

Warga korban bencana gempa bumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, sangat bersyukur bisa tinggal di hunian sementara (huntara) karena kondisinya lebih baik dibandingkan tinggal di tenda.

“Rumah sudah hancur karena likuifaksi, sebelumnya sempat tinggal di tenda yang kami bangun di samping rumah yang hancur, tapi lebih baik disini, di huntara,” kata Rahma salah seorang korban yang tinggal di huntara Sibalaya Selatan Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, dilansir Antara Selasa (29/1/2019).

Hal senada disampaikan Jamal, meski kepanasan tinggal di huntara karena konstruksi dan atap bangunan terbuat dari baja ringan, tapi lebih baik karena bisa tinggal bersama dengan keluarga.

Begitu juga dengan Erni, yang tampak senang dikunjungi Harry Hikmat Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial yang mewakili Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Sosial. Ia senang tinggal di huntara meski kondisinya penuh keterbatasan.

Harry Hikmat mengatakan, huntara yang didirikan BUMN khusunya yang dibangun Bank Mandiri di Sibalaya Selatan sebanyak 100 unit jauh lebih baik dari pada huntara lainnya.

“Masih banyak saudara kita yang masih di tenda, ibu-ibu dan bapak-bapak tidak kurang bersyukur atas karunia bisa menempati tempat tinggal meski sementara tapi ini jauh lebih baik dibandingkan tinggal di tenda,” kata Harry.

Pascagempa bumi, likuifaksi dan tsunami yang terjadi di Sulteng pada 28 September 2018 silam, Kemensos memberikan bantuan tenda untuk tempat tinggal sementara.

“Saya kira daya tahannya tenda juga tidak lama 2-3 bulan sudah tidak layak. Karena itu kepindahan ke tempat ini harus betul-betul disyukuri karena telah dibangun tempat yang cukup lengkap ada sekolahnya dan fasilitas lainnya, di tempat lain sekolah masih di tenda,” tambah dia.

Untuk melengkapi huntara, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan untuk Sulteng sebanyak 1.000 paket peralatan dapur keluarga senilai Rp1,2 miliar, serta pengerahan personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) masa transisi darurat sebanyak 129 personel.

Selain itu juga bantuan paket makanan dan perlengkapan keluarga masing-masing 1.000 paket, water treatment dan mobil layanan dukungan psikososial.

Bambang Indriatmoko Head Area Bank Mandiri Palu mengatakan, sebanyak 250 unit huntara dibangun dengan rincian 100 unit di Desa Sibalaya Selatan dan 150 unit di Desa Kabobona Kecamatan Dolo, Sigi.

“Huntara disiapkan dalam waktu sangat singkat, hanya 14 hari kita bahu membahu bersama masyarakat menanggung huntara dan sejumlah sarana lainnya,” kata Bambang.

Huntara Sibalaya juga dilengkapi sarana rumah ibadah, sarana olahraga, sekolah, MCK, air bersih dan listrik. (ant/wil/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs