Sabtu, 27 April 2024

Indonesia Akan Menerima 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19 pada Kuartal IV 2020

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Salah satu stan kandidat vaksin Covid-19 dari China National Biotec Group (CNBG). Unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). Foto: Antara

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan 30 juta dosis vaksin COVID-19 akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun ini, sehingga kuartal I 2021 sudah bisa dimulai vaksinasi.

“30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal I (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinical trial,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (15/9/2020).

Airlangga, yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), menyatakan bahwa pemerintah menargetkan Indonesia dapat akses antara 250 juta sampai 300 juta dosis vaksin COVID-19 sampai tahun depan.

“Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di China, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai Desember (2020),” ujarnya.

Dia jelaskan target itu akan dicapai melalui 10 sumber. Antara lain Sinovac, G-42/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, Astra Zaneca, GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology.

“Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar 3 sampai 5 dolar AS sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dolar AS,” jelasnya.

Kemudian juga dari BioNTech /Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (National Institute of Allergy and Infrctious Diseases, Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

“Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021,” katanya.

Dia bilang, pemberian vaksin kepada masyarakat nanti akan berbeda-beda karena ada vaksin yang cuma butuh satu kali suntik, ada yang dua kali suntik.

“Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac tampaknya dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali sehingga akan berbeda metode dan harganya,” katanya.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Sabtu, 27 April 2024
Kurs