Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini, Senin (4/5/2020), meluncurkan 1.000 mesin belanja digital untuk mengurangi kontak langsung bernama Mesin Pintar Akses untuk Bangsa, untuk memaksimalkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Mesin Pintar Akses untuk Bangsa memanfaatkan IoT, sejalan dengan semakin tinggi penggunaan teknologi digital,” kata Johnny G Plate Menteri Kominfo dalam siaran langsung peluncuran yang ditayangkan di akun YouTube Kemkominfo TV, dilansir Antara.

Mesin ini berupa layar sentuh berisi fitur-fitur untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, termasuk juga untuk membayar listrik dan membeli obat. Mesin ini berfungsi sebagai alat belanja online to offline di daerah yang rawan kasus Covid-19.

Mesin disebar di gerai Alfamart, Alfamidi dan Apotek Kimia Farma yang berlokasi strategis. Mesin tersebut saat ini disebarkan di daerah-daerah yang rawan kasus virus corona, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Sidoarjo, Bandung dan Bali.

“Secara drastis mengurangi interaksi dengan kasir ataupun pengunjung lain ketika melakukan pembelian di toko ritel untuk kebutuhan sehari-hari, pembayaran listrik, pembelian obat dan lainnya,” kata Johnny.

Mesin Pintar Akses untuk Bangsa didukung teknologi kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR), terdiri dari dua fitur utama yaitu akses dan informasi.

Fitur akses berfungsi untuk membatasi kontak langsung selama masa PSBB pandemi virus corona, pengguna bisa berkonsultasi seputar Covid-19 dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan yang dibenamkan di mesin tersebut.

Sementara fitur informasi berisi informasi seputar Covid-19, termasuk chat dengan akun WhatsApp Covid19.go.id, aplikasi PeduliLindungi dan aplikasi 10 Rumah Aman.

Pemerintah akan mengembangkan fungsi tersebut agar dapat digunakan untuk memverifikasi data terkait penerima donasi bahan pokok,obat-obatan serta informasi publik lainnya.

Mesin Pintar Akses untuk bangsa merupakan inisiatif dari komunitas teknologi di Indonesia maupun mancanegara, yaitu Prixa, DAV (WIR Global), WIR Group, Disrupto dan Kennedy Voice and Berliner. Inisiatif ini juga didukung sektor ritel PT Sumber Alfaria Trijaya, yang terkenal lewat Alfamart dan Alfamidi. (ant/ang/ipg)