Jumat, 29 Maret 2024

KPK Apresiasi Realisasi PAD Jatim di Tengah Pandemi Covid-19 Lebih dari 50 Persen

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Forum Rakor Penyerapan Anggaran dan Pemulihan Ekonomi APBD 2020 Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot se-Jatim, di Surabaya, Senin (27/7/2020). Foto: Istimewa

Pahala Nainggolan Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jatim yang mencapai di atas 50 persen meski pandemi.

“Kalau boleh saya belajar untuk dibagikan ke daerah lain. Tipsnya bagaimana penerimaan hampir 50 persen, tetapi untuk PAD bisa 68 persen? Rata-rata PAD lain 40 persen saja sudah susah sekarang, apalagi industrinya wisata,” ujarnya. Pahala menyampaikan itu dalam forum Rakor Penyerapan Anggaran dan Pemulihan Ekonomi APBD 2020 Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot se-Jatim, di Surabaya, Senin (27/7/2020) kemarin.

Dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (18/7/2020), Khofifah menyampaikan tentang realisasi pendapatan dan belanja Pemprov Jatim maupun kabupaten/kota pada semester pertama tahun anggaran 2020.

Realisasi pendapatan Pemprov Jatim di tahun anggaran 2020 hingga semester I mencapai Rp13.607.207.898.986,69 atau 49,94 persen dari target pendapatan sebesar Rp27.249.585.125.210.

Pendapatan itu terdiri dari PAD sebesar Rp9.286.912.187.482,92 (68,67 persen), Dana Perimbangan Rp4.276.650.954.838,77 (31,54 persen), serta lain-lain pendapatan Rp43.644.756.665 (26,25 persen).

Sedangkan realisasi belanja semester I tahun anggaran 2020 Provinsi Jatim mencapai 36,41 persen yakni Rp10.710.843.062.040,13 dari target 29.417.497.514.834. Terdiri dari belanja langsung Rp7.790.439.473.539,20 atau 38,20 persen dan belanja tak langsung Rp2.609.596.107.135,41 atau 28,92 persen.

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) per 14 Juli 2020 BPKAD Provinsi Jatim, anggaran pendapatan kabupaten/kota se-Jatim Rp87,03 triliun dengan realisasi mencapai Rp. 42,159 triliun. Sedangkan alokasi anggaran belanja kabupaten/kota se-Jatim mencapai Rp98,198 triliun dengan realisasi belanja kabupaten/ kota se-Jatim baru sebesar Rp35,136 triliun.

Difi Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menyoroti dan mengapresiasi sektor UMKM pengrajin batik. Sekarang mereka ikut menghasilkan produk masker dari batik.

“Kami mengapresiasi UMKM Batik Jatim. Luar biasa mereka,” pujinya.

Difi mengajak semua pihak di Jatim bersama-sama menyusun protokol kesehatan yang built in dalam pertumbuhan ekonomi. Misalnya di daerah pariwisata, sektor jasa, juga restoran dan hotel.

“Kami gabung suatu protokol kesehatan untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru, sehingga ini bisa membantu atau tidak menghambat sektor ekonomi,” katanya. (den/bas/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
27o
Kurs