Jumat, 26 April 2024

Pemeriksaan Corona di RS Unair Dibatasi 100 Orang Per Hari

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Layanan pemeriksaan corona (COVID-19) di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Foto : Anggi suarasurabaya.net

Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan membatasi kuota layanan pemeriksaan corona (COVID-19) menjadi 100 orang per harinya. Ini melihat jumlah antrean yang kian membludak, sejak layanan pemeriksaan itu dibuka seminggu yang lalu.

dr Prastuti Asta Wulaningrum Ketua Tim Satgas Virus Corona RS Unair mengatakan, tiap harinya ada 100-an lebih pasien yang datang ke Poli Khusus. Menurutnya, hal itu membuat pelayanan pemeriksaan menjadi tidak optimal.

“Kita membuat batasan 100 sehari itu karena melihat kalau lebih dari itu tidak optimal lagi pelayanannya. Nanti terlalu lama menunggu dan orangnya marah-marah. Kita meminimalisir juga persinggungan antar pasien. Jadi makin banyak pasien disitu, kemungkinan infeksinya juga makin tinggi,” kata dr Prastuti, Senin (16/3/2020).

Dengan demikian, lanjut dia, nomor antrean di atas 100 akan otomatis diarahkan untuk datang di hari berikutnya. Pihaknya pun memahami kepanikan yang terjadi di masyarakat, yang membuat mereka berbondong-bondong untuk ikut pemeriksaan.

Untuk itu, RS Unair juga berencana akan menyediakan hotline untuk memudahkan masyarakat. Salah satunya menyampaikan keluhannya, sehingga tidak perlu jauh-jauh datang ke rumah sakit.

“Ini nanti kita akan usahakan membuat hotline. Sehingga masyarakat bisa menghubungi langsung hotline itu. Jadi gak usah datang ke rumah sakit. Nanti (sampaikan keluhan), terus saya perlu diperiksa apa tidak,” kata dia.

Sampai hari ini, total pasien yang menjalani pemeriksaan di RS Unair sebanyak 500-an orang. Dari 500 pasien itu, 9 di antaranya menjalani rawat inap di ruang isolasi. Dengan rincian, 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 6 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

dr Prastuti juga mengatakan, pemeriksaan corona ini dilakukan di Poli Khusus, yang sudah disediakan oleh RS Unair. Jadi, masyarakat atau pasien umum tidak perlu khawatir akan terjadi kontak langsung dengan pasien corona.

“Mulai dari pintu masuknya saja sudah berbeda antara pasien umum dengan pasien corona. Paramedis, ataupun tempat ambil darahnya juga beda. Jadi masyarakat umum yang mau periksa tanpa embel-embel corona, seperti biasanya saja. Gak akan campur dengan pasien corona,” jelasnya.

Adapun alur pemeriksaan corona ini, kata dia, pasien datang ke Poli Khusus dan mengambil nomor antrean di petugas security. Layanan pemeriksaan corona ini dibuka mulai pukul 08.00 sampai 20.00 WIB.

“Untuk nomor antreannya masih panjang, pasien boleh meninggalkan poli dan nanti kembali lagi,” ujarnya.

Setelah nomornya dipanggil, pasien akan diarahkan ke ruang pemeriksaan dan mengisi kuisioner. Itu seputar gejala apa saja yang dialami pasien, apakah pernah berkunjung ke negara yang terjangkit, dan kontak dengan siapa saja.

Setelah mengisi kuisioner itu, tim yang bertugas akan melakukan observasi. Kemudian, mereka akan memutuskan langkah selanjutnya sesuai dengan kondisi pasien. Sehingga dalam hal ini, tidak semua pasien akan menjalani pemeriksaan swab ataupun foto thorax.

“Tidak semua orang harus swab. Ada tim kami yang memutuskan. Karena ada kriteria yang mengharuskan pasien itu menjalani pemeriksaan swab,” kata dia. (ang/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs