Jumat, 29 Maret 2024

Pesan dari Alfian Andhika, Wisudawan Unair Penyandang Tuna Netra

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Alfian Andhika, wisudawan inklusi yang lulus dari Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Foto; Humas UNAIR

Lahir dengan keterbatasan bukan halangan. Itu yang menjadi salah satu pedoman hidup Alfian Andhika, wisudawan inklusi tuna netra yang lulus dari Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Sabtu (27/6/2020) kemarin.

Alfian resmi menyandang gelar sarjana bersama ratusan lulusan yang diwisuda secara daring (online) untuk Periode Juni 2020. Sabtu kemarin, Profesor Moh. Nasih Rektor UNAIR meminta seluruh peserta mendengarkan kisah perjalanan Alfian.

Dalam video berdurasi dua menit itu, Alfian menuturkan banyak kisah yang dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi para wisudawan lainnya. Juga untuk para mahasiswa yang masih menempuh perkuliahan di tengah pandemi Covid-19.

Tahun 2016, bagi Alfian merupakan tahun yang sangat bersejarah. Tahun itu dia resmi menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Airlangga. Bahkan, dalam menjalankan studi, dia juga mendapat bantuan pendidikan Bidikmisi.

Alfian juga mengakui proses mewujudkan mimpinya memang tidak mudah. Dengan segala jerih dan upaya, sebagai seorang penyandang tuna netra, Alfian terdorong untuk lebih giat lagi dalam belajar.

“Awalnya memang tidak mudah, terlebih saya merupakan penyandang tuna netra pertama yang menempuh studi di FISIP UNAIR. Tapi, hal itu membuat saya tertantang dan ingin bagaimana kampus bisa lebih inklusi lagi,” ujarnya.

Menjalani studi dengan keterbatasan yang ada, baginya justru menjadi hal yang sangat luar biasa. Hal itu, tandas Alfian, bisa menjadi momentum dan pengingat bagi semua pihak bahwa dengan dorongan dan semangat, orang-orang sepertinya bisa melakukan hal yang bermanfaat.

“Perjalanan saya ini bisa menjadi momentum bahwa awal agar bisa menjadi insan yang lebih bermanfaat,” tandasnya.

Dia pun berpesan kepada semua orang, teman-teman yang memiliki keterbatasan bukan tidak mampu melakukan banyak hal yang bermanfaat.

Jika diberikan kesempatan yang sama, kata dia, teman-teman yang memiliki keterbasan juga bisa melakukan hal yang bermanfaat kepada orang lain.

“Jadi, ayo ubah pola pikir bahwa bagi teman-teman yang memiliki keterbatasan, mereka sebenarnya bisa dan mampu jika diberikan kesempatan yang sama,” ungkap Alfian.(tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs