Kamis, 25 April 2024

Empat Pusat Restorasi Ekosistem Pesisir Bakal Dibangun, Dua di Antaranya di Jatim

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Wisata Mangrove Wonorejo, Surabaya. Foto: suarasurabaya.net

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP) di empat lokasi, yaitu Kulonprogo (DIY), Majene (Sulbar),Pasuruan (Jawa Timur) dan Malang (Jatim).

Hendra Yusran Siry Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Selasa (20/7/2021), menyebutkan rencana pembangunan empat PRPEP adalah untuk mempercepat rehabilitasi ekosistem mangrove atau hutan bakau di wilayah pesisir.

“Tujuan membangun PRPEP adalah meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam rehabilitasi mangrove dan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. Diharapkan PRPEP dapat berfungsi sebagai laboratorium alam (mangrove) dan menjadi destinasi wisata masyarakat ataupun wisata ilmiah yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Hendra seperti dilansir Antara.

Ia mengemukakan sasaran penerima bantuan tersebut adalah kelompok masyarakat, Masyarakat Hukum Adat (MHA), lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintah yang melakukan upaya mempertahankan ekosistem pesisir dari kerusakan dan memulihkan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Menurut dia, sejak tahun 2015, KKP telah memberikan bantuan pemerintah berupa bangunan sarana dan prasarana di kawasan yang potensial untuk pengembangan PRPEP yang tersebar di 30 lokasi wilayah Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, PRPEP sekaligus disiapkan untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui ekowisata treking mangrove yang melibatkan masyarakat setempat sehingga masyarakat turut memiliki kepedulian dalam menjaga dan memelihara ekosistem pesisir di wilayahnya.

Secara terpisah, Muhammad Yusuf Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menjelaskan PRPEP akan diberikan kepada calon kelompok berupa treking mangrove yang terbuat dari bambu, kayu atau beton, dengan tambahan gapura atau gazebo, menara pemantauan, toilet, tempat sampah, dan pondok pengelola serta papan informasi.

“Pemilihan lokasi pembangunannya harus sesuai dengan rencana usulan dari kelompok/penggiat mangrove agar maksimal dalam memanfaatkan potensi kawasan mangrove,” jelasnya.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs