Selasa, 23 April 2024

Eri Cahyadi: Surabaya Bangga dengan Para Patriot KRI Nanggala 402

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Eri Cahyadi, Walikota Surabaya dan Rini Indriyani, istrinya, datangi kediaman keluarga korban KRI Nanggala-402, Minggu (25/4/2021) Foto: Humas Pemkot Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengunjungi para keluarga ABK KRI Nanggala-402 di Kota Pahlawan, Minggu (25/4/2021).

Didampingi Rini Indriyani, sang istri, Eri mengunjungi para keluarga awak kapal sejak pagi hingga sore.

Para keluarga awak KRI Nanggala-402 itu tinggal di sejumlah kecamatan. Di antaranya di Wonokromo, Karang Pilang, Dukuh Pakis, Tandes, Semampir, Kenjeran, Bulak, Tambaksari, dan Sukolilo.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya ada 12 awak KRI Nanggala-402 yang tinggal di Surabaya.

“Yang sabar nggih, Ibu. Kami doakan suami ibu. Suami ibu adalah patriot bangsa. Kota Surabaya, Kota Pahlawan ini, bangga sekali memiliki warga seperti suami ibu,” kata Eri.

Tangis pecah di ruang tamu rumah seorang prajurit TNI AL itu. Suasana hening setelah Eri Cahyadi menyampaikan kalimat pembuka. Eri sendiri terlihat tidak cukup mampu melanjutkan kata-katanya.

Mengenakan kemeja putih lengan panjang dan bersongkok hitam, Eri juga memimpin doa di rumah keluarga yang beragama Islam.

“Ikhtiar fisik sudah dan terus dilakukan TNI secara optimal untuk melakukan pencarian. Sampai saat ini juga berlangsung. Kita bantu dengan ikhtiar doa, semoga Gusti Allah SWT memberi kemudahan bagi semuanya,” ujar Eri.

Eri mengatakan, setiap minggu di rumah dinas juga dilakukan doa bersama anak-anak yatim untuk kebaikan Kota Pahlawan, termasuk mendoakan para awak KRI Nanggala-402.

“Suami ibu adalah patriot. Sekali seorang itu menjadi patriot, selamanya dia akan menjadi patriot. Anak-anak bangga, keluarga Ibu bangga, Kota Surabaya bangga, Indonesia bangga,” ujarnya.

Eri mengatakan, pengabdian para awak KRI Nanggala-402 layak diteladani seluruh masyarakat, khususnya anak-anak muda Kota Pahlawan.

Dari para awak kapal selam itu Eri belajar tentang pengabdian tanpa kenal takut, pengabdian tanpa kenal tawar-menawar, dan pengabdian hingga tuntas.

“Para patriot itu menjalankan kewajiban tanpa berpikir apapun. Bagi beliau-beliau, menjaga laut Indonesia adalah segalanya. Wira Ananta Rudira, tabah sampai akhir, sebuah pengabdian yang dijalankan hingga tuntas dengan penuh keteguhan. Masyarakat, terutama saya pribadi, menjadikan beliau-beliau sebagai teladan,” ujarnya.

Eri juga mengajak warga Surabaya untuk terus mendoakan seluruh awak kapal. “Kita harus terus berdoa, kita tidak tahu apa yang terjadi yang tahu hanya Gusti Allah SWT,” ucapnya.(frh)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
30o
Kurs