Jumat, 29 Maret 2024

Kelebihan Kapasitas, RKZ Tutup Sementara Layanan IGD untuk Pasien Covid-19

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Di masa pandemi Covid-19, para perawat tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RKZ Surabaya. Seorang keluarga pasien mendapat penjelasan dari para dokter dan perawat yang bertugas dari balik kaca pada Maret 2021. Foto: Totok suarasurabaya.net

Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pasien Covid-19 sejak Jumat (2/7/2021) pukul 10.00 WIB sampai batas waktu yang belum diketahui.

dr. Agung Kurniawan Saputra Humas RKZ mengatakan, kebijakan ini sama seperti pada Januari 2021 lalu. Kebijakan ini terpaksa diambil karena pasien Covid-19 di IGD dan ruang isolasi sudah melebihi kapasitas.

“Sejak jam sepuluh pagi tadi kami terpaksa harus menutup IGD untuk layanan pasien Covid-19. Kami sampai dengan saat ini (pukul 14.00 WIB) belum bisa menerima lagi tambahan pasien Covid-19 karena fasilitas sudah overload. Ranjangnya sudah lebih dari kapasitas. Kondisi di ruang perawatan pasien atau rawat inap untuk isolasi Covid juga penuh. Pasien di luar IGD juga sudah antre. Baru bisa kami terima kalau ada yang kosong,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Jumat siang.

“Tolong saling memahami karena dalam situasi seperti ini, baik keluarga pasien maupun nakes, semua di bawah tekanan,” tambah dokter Agung.

Pasien Covid-19 yang tanpa gejala, lebih baik melakukan pengobatan lewat telemedicine. Sedangkan kalau gejala sedang ke berat, baru ke rumah sakit.

Sedangkan pasien yang setelah di-screening bukan Covid-19 masih diterima karena RKZ memisahkan ruang perawatan IGD Covid-19 dan non-Covid-19. “Kalau sudah terkonfirmasi Covid, sudah ada PCR, datang karena sesak napas, kami informasikan maaf sudah penuh. Mau tidak mau harus mencari tempat yang lain,” kata dokter Agung.

Dokter Agung menjelaskan, kapasitas normal bed untuk Covid-19 di IGD RKZ adalah tiga bed. Namun akhir-akhir ini dalam satu waktu bisa sampai 10 bed sehingga bed untuk non Covid tersita. “Mau tidak mau kami harus menyediakan untuk non-Covid karena yang datang ada juga pasien serangan jantung dan lain sebagainya,” ujarnya.

Melihat kondisi seluruh rumah sakit yang dipenuhi pasien Covid-19, dokter Agung meminta para penderita penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus harus tertib mengkonsumsi obat dan kontrol ke dokter sesuai jadwal agar tidak sampai jatuh pada situasi darurat dan harus ke IGD.

“Harapannya kalau tidak sampai darurat kan tidak harus ke IGD. Saya rasa pasien non Covid saat ini dalam situasi kesulitan mendapat bed karena sebagian rumah sakit mengalihkan bed-nya untuk menangani pasien Covid-19,” katanya.

Sebelumnya, Rumah Sakit William Booth Surabaya yang berada tepat di seberang RKZ juga menutup sementara layanan IGD-nya.(iss)

 

 

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs