Kamis, 25 April 2024

Kembangkan Ketahanan Pangan, Kampung Songo Simomulyo Panen Perdana dari Urban Farming

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Panen Perdana hasil urban farming, Kampung Songo Simomulyo gang 2C Jumat (10/9/2021) Foto : Manda Roosa suarasurabaya.net

Kampung Songo yang berada di RT 09 RW 03 Kelurahan Simomulyo Baru Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya, telah sukses menerapkan urban farming di wilayahnya, mengubah lahan sempit menjadi lingkungan yang hijau.

Bahkan kegiatan warga yang dirintis beberapa bulan lalu, sudah menuai hasil berupa panen perdana beragam jenis sayuran antara lain, terong, tomat, cabe, selada air, pokcoy, kangkung, bayam, seledri dan sayuran lainnya, Jumat (10/9/2021).

Yaning Mustikaningrum, Ketua RT 09, sekaligus Koordinator Urban Farming Kampung Songo menjelaskan, berawal ingin memanfaatkan lingkungan sekitar kampungnya, ia tergerak untuk menghijaukan Kampung Songo, dan keinginannya mendapat dorongan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, yang diwujudkan dengan adanya program urban farming yang melalui teknik hidroponik, tasapot, tabulampot, dan lain-lain.

Warga Kampung Songo  mempraktikan urban farming dengan memanfaatkan luasan lahan perkampungan dan bantaran sungai yang diaktivasi penanaman aneka sayuran organik

“Lebih dari sepuluh jenis tanaman yang dipanen, dan hasil panen ini selain  diperuntukkan bagi warga juga bisa dipasarkan,” kata Yaning.

Kreatifitas warga Kampung Songo dengan memanfaatan barang bekas yang dijadikan sebagai pot tanaman. Foto : Manda Roosa suarasurabaya.net

Berkat konsep urban farming, lingkungan yang kotor, dan sempit, berubah menjadi lahan hijau yang asri. “Selain lingkungannya jadi hijau, warga di sini bisa berdaya dari kampungnya sendiri, dengan mencoba memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, apalagi di tengah pandemi seperti saat ini,” jelasnya.

Turut serta dalam panen perdana ini, Dian Anggraeni, STP  Plt. Kepala Seksi Pengembangan Pertanian Perkotaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP Kota Surabaya). Dian mengatakan, urban farming atau pemanfaatan lahan sempit untuk pertanian ini merupakan solusi yang paling tepat diterapkan di Kota Surabaya yang lahan pertaniannya terbatas.

”Jika membahas soal kebutuhan konsumsi Kota Surabaya, tentunya tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri, karena lahan pertanian semakin sempit, dengan kondisi ini bisa memanfaatkan lahan fasum dan lahan pekarangan yang ada di pemukiman,” terangnya.

Untuk itu pihaknya bersama ibu-ibu penggerak PKK menggerakkan setiap rumah tangga yang berada di Kampung Songo, minimal menanam sendiri apa yang mereka konsumsi. “Jadi untuk kebutuhan pangannya sendiri, nanti kalau misalnya harga cabe bergejolak, tidak perlu bingung, karena sudah terpenuhi kebutuhannya sendiri,” urainya.

Pihak DKPP juga memberikan bantuan pelatihan pengelolaan budidaya pangan dari pakar pertanian, bahkan menggandeng komunitas Pecinta Hidroponik Surabaya sehingga diharapkan warga Kampung Songo memiliki keahlian untuk menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan. “Tujuan kami adalah untuk menonjolkan ketahanan pangan di Kampung songo ini,” pungkasnya. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs