Jumat, 3 Mei 2024

Pakar ITS, Seperti Ini Rencana Trem Otonom Surabaya – Bangkalan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Trem. Foto: Wikipedia

Rencana Pemerintah Kota Surabaya untuk membangun transportasi massal terintegrasi, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah daerah terkait masih digaungkan sampai sekarang. Salah satunya rencana pembangunan trem otonom yang akan menghubungkan Kota Surabaya dengan Bangkalan.

Hera Widyastuti Ketua Tim Penelitian ART Kota Surabaya mengatakan, nantinya trem memiliki rute mulai dari Stasiun Pasar Turi, Stasiun Kamal hingga Stasiun Bangkalan.

Dosen Transportasi Perhubungan FTS ITS bahkan menyebut, hasil kajian atau studi mengenai rencana tersebut telah diserahkan terimakan ke Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim sejak 20 September 2021 kemarin. Namun, ia belum mengetahui pasti kapan rencana itu akan terealisasikan.

“Karena akan banyak tahapannya. Seperti evaluasi rute dulu agar demand (permintaan) tergapai, persiapan jalur-jalur jalan, halte ada di mana saja, haltenya charging atau tidak. Studi sudah ada, cuma kalau pemkot, pemprov, pemkab belum siap, agak susah juga,” kata Hera kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (6/10/2021).

Rencana pembangunan transportasi massal di Kota Surabaya ini tertulis di Peraturan Presiden Nomor 80 tahun 2019 tentang Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan yang ditetapkan pada 20 November 2019 lalu.

Hera mengatakan, dalam rencana pembangunan trem otonom Surabaya-Bangkalan itu, terdapat tiga alternatif trase. Alternatif pertama, yakni melalui Pasar Turi, Jembatan Suramadu hingga Stasiun Bangkalan melalui Universitas Trunojoyo. Namun kajian tersebut masih terus akan dikaji tentang kemungkinan beban jembatan yang akan dilalui trem.

“Walaupun alternatif ini masih kemungkinan ya, karena kajian mengenai beban jembatan dan lain-lain harus masih dilakukan,” jelasnya.

Alternatif trase kedua yakni melalui Pasar Turi, Stasiun Kamal. Dari Stasiun Kamal nantinya dioper ke kapal menuju Bangkalan.

“Alternatif kedua menghubungkan ke sana (Bangkalan) cuma yang satu trase di Surabaya menggunakan sistem pindah angkutan atau oper menggunakan kapal,” lanjutnya.

Ketiga, yakni melalui LRT (Light Rail Train). Namun Hera menyebut, Pemkot Surabaya tidak mengambil opsi tersebut karena pembangunan LRT lebih membutuhkan waktu,

“Alternatif ketiga hampir sama dengan kedua tapi mau dilewatkan LRT, tapi LRT belum siap cepat. Pemkot minta alterntif ketiga jangan dulu,” tambahnya.

Hera menegaskan, rencana trem otonom Surabaya-Bangkalan terpisah dengan recana pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo yang terkenal dengan mobilitas yang cukup tinggi.

“Tapi kalau Sidoarjo berhentinya sampai Gubeng. Kalau Lamongan berhentinya cuma sampai Pasar Turi. Ini kan maunya dengan frekuensi cukup banyak, maunya Gubeng dan Pasar Turi treknya lebih banyak,” lanjutnya.

Hera mengatakan, Surabaya termasuk kota besar di Indonesia yang sudah membutuhkan transportasi massal yang terintegrasi. Menurutnya, angkutan bus saja tidak cukup untuk membuhi kebutuhan mobilitas warganya. Dibutuhkan transportasi massal yang bisa memuat lebih banyak orang, memiliki jalur khusus dan waktu keberangkatan yang terjadwal.

Menurut Hera, meski Surabaya memililiki Suroboyo Bus sebagai angkutan umum dalam kota, namun itu saja tidak cukup. Alasannya, akses menggunakan Suroboyo Bus menggunakan aplikasi GOBIS Suroboyo Bus yang belum bisa mengakomodir semua lapisan masyarakat. Terlebih lagi jadwal tunggu bus yang tidak menentu.

“Kalau yang sudah sepuh-sepuh, atau anak-anak yang mungkin tidak punya pulsa tidak bisa akses GOBIS. Tapi kalau ada schedule, itu lain. Misal di luar negeri itu sudah pasti tiap berapa menit ada angkutan. Selama ini orang segan naik karena jadwal tidak jelas,” ujarnya.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
28o
Kurs