Selasa, 16 April 2024

LRT, MRT, atau Trem di Jatim Hanya Komplementer

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) ruas Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di Stasiun Fatmawati, Jakarta. Foto: Antara

Optimalisasi transportasi berbasis rel di Jawa Timur, terutama wilayah Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertasusila), mulai dikaji Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Yang sedang distudi Kemenhub saat ini, optimalisasi existing rel-nya dulu (rel yang sudah ada, red),” kata Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Kamis (17/7/2019).

Optimalisasi transportasi publik berbasis rel di Gerbangkertasusila itu menjadi salah satu yang dibahas di rapat terbatas (Ratas) Kabinet Kerja Joko Widodo Presiden dengan Gubernur Jawa Timur, di Istana Bogor.

Pengoptimalan rel yang sudah ada menjadi prioritas dalam Ratas di Istana Bogor itu. Padahal, Pemprov Jatim sebenarnya sudah melakukan kajian tentang pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) di Jatim.

“Kalau sudah optimum (rel yang sudah ada), keberadaan LRT atau intra urban itu sifatnya komplementer. Teknologinya yang mana? Ada yang bilang MRT, LRT, monorel, atau trem. Kita harus lihat kapasitasnya,” ujarnya.

Menurut Emil, karena jenis transportasi seperti MRT, LRT, monorel, atau trem itu merupakan transportasi intra urban (dalam kota), maka itu perlu dibicarakan kembali dengan pemerintah daerah.

“Saya belum berani ngomong sebelum duduk bareng dengan pemerintah daerah. Tapi itu semua akan terakselerasi begitu Perpres Tata Ruang diterbitkan pemerintah pusat,” katanya.

Rancangan Perpres Tata Ruang yang memuat hasil pembahasan Ratas Kabinet Kerja Jokowi bersama Khofifah, menurut Emil sudah melalui tahap harmonisasi dengan kementerian terkait.

“Seharusnya, sebentar lagi ada Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Gerbangkertasusila yang diterbitkan. Itu akan menjadi dasar masterplan sektoral seperti transportasi dan kawasan,” katanya.

Setelah Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional itu terbit, maka Pemprov akan memulai perencanaan yang lebih matang untuk merealisasikan pengembangan Gerbangkertasusila.

Sebelumnya, Emil menyebutkan, rencana optimalisasi transportasi berbasis rel existing di Jawa Timur itu mendapat dukungan dari Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Risma menyampaikan kepada Emil, dalam pertemuan yang tidak disengaja dua hari lalu, ada ide-ide yang ingin dia selaraskan dengan ide-ide Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur soal perbaikan transportasi publik.

Menurut Emil, dukungan Risma itu penting untuk realisasi pengembangan Gerbangkertasusila. Dia berharap, begitu ada keselarasan ide antara Risma dan Khofifah, ada solusi transportasi publik yang bisa dikerjakan bersama.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
30o
Kurs