Sabtu, 27 April 2024

Pemprov Jatim Segera Perbaiki Rumah Warga Jember yang Rusak Terdampak Gempa

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengunjungi wilayah terdampak gempa di Desa Ambulu, Dusun Krajan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, pada Sabtu (18/12/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengunjungi wilayah terdampak gempa di Desa Ambulu, Dusun Krajan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu (18/12/2021).

Turut mendampingi dalam peninjauan iru, Rakhmat Triyono Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, Hendy Siswanto Bupati Jember, juga Letkol Inf Laode Muhammad Nurdin Dandim 0824 Jember.

Selain itu juga turut serta AKBP Arif Rahman Arifin Kapolres Jember, Kepala Bakorwil Jember, Kalaksa BPBD Prov. Jatim, Kepala Dinas PUPR, serta Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Jatim.

Khofifah menyempatkan diri berbincang dengan warga setempat yang rumahnya mengalami kerusakan. Salah satunya yaitu Sairi di mana sebagian rumahnya ambruk dengan atap yang hancur.

“Pripun Bapak/Ibu? Mugi-mugi sehat semua nggih. Sabar nggih Bapak/Ibu, Insya Allah kami bersama-sama Pak Bupati mencari solusi untuk panjenengan semua,” sapa Khofifah seperti dalam keterangan tertulis.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur berbincang dengan warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa di Desa Ambulu, Dusun Krajan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, pada Sabtu (18/12/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Dalam kesempatan itu, mantan Menteri Sosial RI itu memastikan bahwa perbaikan rumah dan fasilitas umum yang terdampak gempa akan dilakukan sesegera mungkin.

Untuk data total perbaikan pada rumah rusak berat, rusak sedang, akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk dapat bantuan dari BNPB, atau pun dari BPBD kabupaten dan BPBD provinsi.

“Perbaikan as soon as possible ada tingkat urgensi, terutama untuk warga yang kondisi rumahnya mengkhawatirkan kalau ada gempa susulan atau ada angin,” ujarnya.

Khofifah juga memberikan bantuan pada warga terdampak di Kabupaten Jember berupa dana Rp500 juta, juga bantuan berupa 40 selimut, 200 paket sembako, 10 lembar terpal, 30 dus mie instan, 30 dus air mineral, dan 25 paket sandang.

Sementara, Rakhmat Triyono Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG mengatakan, sebenarnya gempa berkekuatan magnitudo 5,1 itu tidak berpotensi tsunami dan kerusakan parah.

Hanya saja, ada permasalahan pada struktur bangunan warga yang tidak terlalu kuat menahan guncangan gempa.

“Jadi ini ada yang salah kalau sampai ada kerusakan seperti ini. Biasanya ada pada konstruksi warga yang tidak kokoh dan kuat. Ini yang seharusnya diperbaiki,” terangnya.

Rakhmat menambahkan, pemerintah berperan penting dalam menanggulangi hal-hal seperti ini. Ia berpendapat, harus ada kebijakan ketat terkait pembangunan suatu bangunan.

“Ini tugas kita bersama. Pemerintah harus ketat dalam memberikan ijin untuk bangunan. Pengecekan konstruksi harus ketat pula. Jadi struktur bangunan harus dibuat siap untuk skenario terburuk,” tekannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 5,1 SR terjadi pada Kamis (16/12/2021) pukul 06:01:33 WIB. Gempa berpusat pada lintang 8.55 LS, bujur 113.49 BT dengan kedalaman 10 Km. BMKG memastikan bahwa kekuatan 5,1 SR ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Meski demikian, gempa itu dirasakan di Kabupaten Jember dengan intensitas IV MMI, Kabupaten Banyuwangi dengan intensitas II-III MMI.

Kemudian, warga di Kabupaten Malang merasakan intensitas gempa II MMI, Kabupaten Lumajang dengan intensitas I-II MMI, Kabupaten Bondowoso dengan intensitas I-II MMI, serta Kabupaten Trenggalek yang berintensitas I-II MMI.

Berdasarkan data BPBD setempat, sedikitnya terdapat 46 unit rumah yang mengalami kerusakan. Di mana, 34 unit mengalami rusak ringan, 11 unit mengalami rusak sedang, dan 1 unit mengalami rusak berat.

Selain itu, ada 5 unit fasilitas umum berupa 4 sekolah dan 1 gedung juga terdampak gempa tersebut.

Tidak hanya rumah, gempa juga menyebabkan enam orang warga mengalami luka ringan. Di antaranya adalah Siti Ulfia (30 tahun), Tari (75 tahun), Abd. Rosid (-), Endang Susilowati (19 tahun), Solikin Hermanto (52 tahun),dan Dewi Maratus S. (13 tahun).(iss/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs