Kamis, 18 April 2024

Rangkaian Perayaan Nyepi 1943 Caka Wajib Patuh Protokol Kesehatan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Upacara Melasti digelar sebelum pelaksanaan Nyepi tahun lalu di Pura Agung Jagad Karana, Surabaya. Foto: totok/Dok. suarasurabaya.net

Rangkaian persembahyangan menuju Nyepi tahun ini atau Nyepi 1943 Caka di Kota Surabaya dipastikan tetap patuh pada protokol kesehatan ketat. Sesuai anjuran dari pemerintah karena pandemi Covid-19 masih belum usai.

I Wayan Suraba Ketua Paruman Walaka atau Ketua Dewan Pertimbangan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya membenarkan bahwa tahun ini, seluruh rangkaian persembahyangan menuju Nyepi termasuk pelaksanaannya wajib mematuhi protokol kesehatan.

“Kami tetap melakukan seluruh prosesi yang seperti biasa kami laksanakan menjelang dna menuju perayaan Nyepi. Tetapi karena sampai saat ini pandemi Covid-19 ini masih belum usai, maka seluruh prosesi atau persembahyangan akan kami atur sedemikian rupa dengan tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan,” kataI Wayan Suraba, Kamis (11/3/2021).

Pelaksanaan upacara Melasti yang biasanya dilaksanakan di kawasan dekat laut, lanjut Wayan tahun ini akan dilaksanakan di dalam pura masing-masing, dengan pertimbangan protokol kesehatan ketat. Juga akan dilakukan pembatasan umat yang datang ke pura.

“Tentunya tidak untuk melarang umat melakukan persembahyangan di dalam pura. Tetapi kami lebih mengutamakan protokol kesehatan umat lainnya juga. Di dalam pura persembahyangan misalnya akan kami batasi hanya akan ada tidak lebih dari 50 orang. Ini juga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan tetap mencuci tangan,” tambah Wayan.

Umat yang tidak hadir di pura dalam rangkaian persembahyangan Nyepi tahun ini, bisa melakukan persembahyangan di rumah masing-masing, tanpa harus mengurangi kekhidmadtan persembahyangan itu sendiri. “Kalau upacara Melasti biasanya umat ikut hadir, kali ini bisa melakukannya di rumah,” kata Wayan.

Tahun ini, lanjut Wayan, memang tidak digelar upacara persembahyangan yang melibatkan banyak umat seperti tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari upacara Melasti, Tawur Agung Kesanga akan dilaksanakan tanpa melibatkan umat yang banyak. “Pemerintah kan menganjurkan kita smeua untuk tidak berkerumun, tetap menjaga jarak,” ujar Wayan.

Memasuki Catur Brata Penyepian pada Minggu (14/3/2021), umat juga dipastikan akan menjalankan pertapaannya atau semedhi di rumah masing-masing. “Sampai nanti selesai Nyepi pada Senin (15/3/2021) yang biasanya diwarnai dengan upacara Ngembak Geni, kami berharap umat tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegas Wayan.(tok/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
32o
Kurs