Sabtu, 20 April 2024

RS Darurat Gelora Bung Tomo Surabaya Siap Beroperasi

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan Rumah Sakit Darurat GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) siap beroperasi. Foto : Humas Pemkot

Rumah Sakit Darurat di GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya direncanakan mulai beroperasi besok, Jumat (23/7/2021).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengungkapkan itu setelah dirinya bersama jajaran Pemkot Surabaya mengecek berbagai fasilitas di sana.

Rencananya, rumah sakit darurat GOR Indoor GBT itu memiliki kapasitas 225 tempat tidur.

Setiba di lokasi, Wali Kota langsung mengecek bagian dalam ruangan. Mulai dari tempat tidur di dalam GOR, ruangan Unit Gawat Darurat (UGD), sampai toilet.

Di sela-sela pengecekan dia juga memastikan kondisi tempat tidur termasuk ketersediaan hand sanitizer di kaki tempat tidur agar pasien nyaman.

Satu jam berkeliling di dalam GOR Indoor GBT Eri pun memastikan RS Darurat tersebut bisa mulai beroperasi besok.

Selain persiapan sudah rampung, dia memilih hari Jumat sebab menurutnya, hari itu adalah hari yang terbaik selama sepekan.

“Kita buka Jumat besok, karena hari Jumat merupakan hari yang terbaik. Kita lewati dengan niat yang baik semoga dengan niat yang baik ini, segera berakhir Covid-19 di Kota Pahlawan. Termasuk isoman di kelurahan, kalau di kelurahan kami manfaatkan gedung sekolah,” kata Eri seusai tinjauannya, Kamis (22/7/2021).

Dia menjelaskan, untuk RS Darurat GOR Indoor GBT itu, rencananya diambil dari pasien dari RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).

Sebab, saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH itu penuh. “Kami ambil dari pasien yang wilayah Surabaya barat,” papar dia.

Sementara itu, Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menambahkan, untuk persiapannya sejauh ini sudah rampung.

Hanya saja, dia sedang menunggu kedatangan likuid oksigen. Setelah itu, RS Darurat siap dioperasikan.

“Mudah-mudahan Jumat besok kami sudah bisa mengirim pasien ke sini,” katanya.

Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas, Febria sudah menyiapkan sekitar 100 orang perawat dari RS BDH dan Relawan Surabaya Memanggil.

Meskipun jumlahnya terbatas, namun dia akan mengupayakan optimal dalam memberikan perawatan kepada pasien terpapar Covid-19. Bahkan, dalam sehari ada empat shift perawat yang bertugas.

“Untuk jam kerjanya 6 jam sehari tanpa libur. Sembari kita menunggu jumlah relawan terpenuhi. Kalau jumlah dokternya ada sekitar 10-15 orang,” ujarnya.

Dia berharap dalam keadaan darurat medis, seluruh nakes tetap ikhlas dan saling mendukung satu sama lain. Sebab, dukungan dan keikhlasan lah yang membuat kondisi pandemi menjadi lebih baik lagi.

“Kita harus ikhlas yang sehat bantu yang sakit. Insyaallah kita semua diberikan kesehatan,” pungkasnya. (man/tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
28o
Kurs