Jumat, 29 Maret 2024

RT/RW Diminta Pantau Persebaran Covid-19 untuk Panduan Salat Id Terbatas

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Peta Sebaran Covid-19 di Kota Surabaya dipantau hari Minggu (9/5/2021) pagi. Foto: Surabaya Lawan Covid-19

Muhammad Fikser Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya meminta RT/RW mengetahui persebaran Covid-19 melalui situs Lawan Covid, sebagai panduan menggelar ibadah salat Idulfitri terbatas di wilayahnya.

“Surabaya zona kuning-oranye, tapi ada beberapa RW yang hijau. Jadi kalau mengacu zona hijau, boleh (menggelar salat Id). Sebatas di wilayahnya,” kata Fikser saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Minggu (9/5/2021).

Mengacu pada pelaksanaan salat Idulfitri tahun lalu yang dilakukan secara terbatas, tahun ini Pemkot juga kembali mengimbau takmir masjid melalui RT/RW untuk melaksanakannya di rumah, gang atau kampung.

Pihaknya mengaku tidak bisa melarang keinginan warga untuk salat berjamaah.

“Itu imbauan, tapi tidak bisa menahan keinginan warga untuk salat Id. Tetapi protokol kesehatan harus dijaga, walaupun sekadar imbauan tapi kalo ada yang salat ini yang kita hati-hati,” lanjutnya.

Dia juga mengatakan Satgas Covid-19 tengah menjalin komunikasi dengan Dinas Sosial untuk mendata masjid mana saja yang sekiranya akan menggelar Salat Idulfitri.

“Di situ Satgas Covid akan turun kalau masih ada yang Salat Id. Satgas Covid akan mengeluarkan semacam rekomendasi boleh tidaknya. Kalau tidak diijinkan mohon dimaklumi, bukan melarang tapi demi keselamatan bersama,” imbuhnya.

Panitia pelaksanaan ibadah keagamaan diminta untuk melaksanakan assessment sebelum ibadah. Nantinya petugas gabungan dari Pemkot yang akan menilai dan melihat alur prokes yang disiapkan panitia seperti akses pintu keluar-masuk jemaah hingga jumlah peserta dan luas tempat ibadah. Apabila rekomendasi ini tidak ditaati atau dilewati oleh panitia, Satgas punya kewenangan untuk membubarkan.

“Kalau assessment tidak memberikan persetujuan, maka Satgas covid punya kewajiban untuk menghentikan,” kata Fikser.

Fikser menekankan, assessment ini bukan hanya untuk ibadah Salat Id saja, tapi berlaku standar di semua aktivitas umum yang mendatangkan massa.(dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs