Rabu, 24 April 2024

Unesa Juara Lomba Unjuk Rasa Piala Kapolri, Angkat Isu Kekerasan Seksual

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Orasi dan pantomim tim Unesa pada lomba orasi di Piala Kapolri. Foto: Humas Unesa

Aliansi Masyarakat Anti Perundungandan Kekerasan Seksual (Aman Kesal) yang berasal dari Jurusan Sendratasik UNESA mewakili Polda Jatim telah berhasil meraih juara satu nasional dalam Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri, Sabtu (11/12/2021).

Kompetisi yang diselenggarakan Mabes Polri di Jakarta pada 10 Desember 2021 tersebut dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia 2021.

Lewat kemasan orasi dan pilihan isu yang diangkat, tim yang terdiridari 13 mahasiswa itu mengantongi 3.458 poin dari dewan juri dan mengalahkan tim dari provinsi lainnya di babak Grand Final.

Tim Aman Kesal juga menerima penghargaan berupa Piala Kapolri, satu unit sepeda motor dan uang tunai senilai Rp175 juta yang diserahkan langsung oleh Jenderal Polisi Drs.Listyo Sigit Prabowo, M.Si Kapolri.

“Semuanya bagus-bagus sampai juri bingung untuk menilai siapa yang paling bagus,” kata Kapolri saat mengapresiasi seluruh usaha keras peserta.

Kapolri juga mengatakan selain untuk memperingati Hari HAM Sedunia, momentum ini sekaligus upaya memahami sistem demokrasi dan cara-cara penyampaian protes.

“cara-cara penyampaian aspirasi juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kerusakan, baik bagi pemrotes atau pun bagi aparat,” kata Kapolri.

Karena sesuai peraturan, apabila ada kegiatan unjuk rasa berlangsung, maka kewajiban bagi anggota Polri untuk mengamankan agar pelaksanaan penyampaian pendapat di mukaumum terselenggara dengan baik.

Sementara itu, Arif Hidajat, S.Sn.,M.Pd., Dosen Pembimbing Tim Aman Kesal, terharu dengan capaian mahasiswanya.

“Sebab, persiapannya terbilang sebentar dan langsung dengan penuh percaya diri mengikuti lomba yang sama di tingkat Polda Jatim,” ujar Arif Hidayat.

Dalam lomba unjuk rasa Polri itu, tim Aman Kesal mengemas aksi orasi dengan pantomim, teater, dan humanoid.

Selain menyampaikan aspirasi yang dipadukan dengan seni, mereka juga memilih isu yang sedang ramai diperbincangkan di jagad maya, salah satunya perundungan kekerasan seksual.

“Pemilihan isu tidak sembarang, tetapi lewat berbagai pertimbangan dan visi-misi tim mengikuti lomba tersebut,”terang pria pengampu mata kuliah Drama itu.

Syina, salah satu anggota tim menjelaskan bahwa motivasi terbesar mengikuti lomba tersebut yaitu sebagai ‘ibadahteater’. Selain itu, dia juga ingin mendapat pengalaman orasi dan demonstrasi yang baik dan efektif.

Tim Aman Kesal menyampaikan pesan-pesan akan kondisi yang harus diperhatikan bersama, yaitu kasus perundungan dan kekerasan seksual yang belakangan ini marak terjadi.

Menurut Syina, orasi tidak semata-mata bermain kata, tetapi juga bisa menyampaikan pesan lewat berbagai aksi dan pertunjukan. Aksi yang efektif itu tidak selalu berbau fisik apalagi anarkis.

“Kami ingintunjukkan cara-cara alternatif dalam berorasi dan demonstrasi serta bagaimana menyampaikan aspirasi yang baik dan etis. Salah satunya dengan kemasan yang kami tunjukan dalam lomba ini,” tandas Syina.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
28o
Kurs