Jumat, 19 April 2024

Empat Hari Jelang Pengosongan Total, Puluhan Warga Kampung 1001 Malam Memilih Bertahan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kondisi permukiman Kampung 1001 Malam, Senin (26/12/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Setidaknya 54 kepala keluarga (KK) memilih bertahan tinggal di Kampung 1001 Malam, Surabaya tepatnya di sisi utara tol Dupak. Padahal empat hari lagi yaitu tanggal 30 Desember 2022, Dinas Sosial Kota Surabaya menargetkan lahan sudah kosong total.

Siti, penghuni Kampung 1001 Malam memilih bertahan tinggal di rumah sederhananya bersama suami dan dua anaknya. Selain dekat dengan tempat kerja, dia mengkhawatirkan biaya sewa rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

“Saya mending bertahan. Intinya, soalnya tidak ada yang benar-benar layak dari pemerintah. Di rusun itu bayar bukan gratis. Yang ditakutkan warga sini, bayar. Sedangkan warga di sini punya pekerjaan seberapa bayar rusun itu. Kalau gratis, semua (warga) mau. Dari sekarang sampai seterusnya baru kita mau. Di sana cuma dijangka waktu dua bulan saja gratis, sisanya bayar,” kata Siti pada suarasurabaya.net saat menyaksikan sebagian warga mengikuti arahan petugas untuk direlokasi ke Rusunawa Sumur Welut, Senin (26/12/2022).

Selain mengkhawatirkan biaya sewa rusun, Siti dan warga lainnya mengeluhkan jauhnya rusunawa Sumur Welut yang disiapkan Pemkot. Rata-rata mereka mengaku tidak punya kendaraan.

“Kendaraan kebanyakan di sini juga tidak ada. Jalan kaki. Sumur Welut itu kan jauh dari semua, keluarnya juga jauh,” kata Siti.

Kepada suarasurabaya.net ia mengaku tidak mengetahui pasti rumah miliknya berdiri di atas tanah milik siapa. Siti hanya meneruskan peninggalan orang tua.

“Asal mula dari orang tua. Turun-temurun dari kakek, nenek, di sini itu,” imbuhnya.

Salah satu bentuk bangunan semi permanen di Kampung 1001 Malam, Senin (26/12/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Senada dengan Siti, Rahayu pun belum bersedia meninggalkan huniannya. Meski dijanjikan akan diberi pekerjaan, menurut Rahayu, suaminya sudah digaji layak sesuai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

“Kerjaan diganti tidak mau karena suami saya sudah UMK. Di Sumur Welut kejauhan. Kalau dikasih rusun dekat sini kemungkinan mau,” ujarnya.

Ia berharap ada uang ganti rugi atas bangunan semi permanen batu bata yang sudah ditempatinya bertahun-tahun.

“Orang sini bukan bandel atau ngeyel. Ini masih diusahakan ketua LSM untuk dapat ganti rugi. Kita berusaha semampu kita,” kata Rahayu.

Rahayu ia juga mengakui tidak memiliki surat-surat kepemilikan rumah mau pun tanah yang ditempatinya.

“Tidak ada surat-surat. Dulu kita di bawah tol terus Jasa Marga kasihan sama kita suruh bangun, tidak usah permanen yang penting bisa ditempati. Memang salah kami, bagus atau tidaknya tapi butuh kebijaksanaan Pemkot Surabaya,” paparnya.

Begitu juga dengan Fitri, warga lainnya yang memilih tetap tinggal di rumahnya hingga ada penggusuran total.

“Kejauhan di Sumur Welut tidak ada kendaraan. Kalau nanti sewaktu-waktu dibongkar, tidak apa-apa saya pulang ke desa. Saya siap saja. Tinggal di sini dari SD, dulu ada orang tua,” jelas Fitri.

Sementara Anna Fajriatin Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya berjanji, tidak hanya merelokasi warga tetapi juga menyelesaikan urusan administrasi kependudukan, pendidikan, hingga memberi pekerjaan.

Biaya sewa rusun akan digratiskan selama tiga bulan pertama. Hingga warga mendapat gaji dari bantuan pekerjaan yang diberikan Pemkot.

“Di sana juga sudah ada tempat tidurnya. Tidak ada biaya rusun. Di tiga bulan pertama difasilitasi. Kemudian mereka gajian membayar sendiri. Mereka sudah masuk pekerjaan dan gaji UMR. Boleh dicek ke 16 KK yang sudah di sana,” papar Anna.

Seperti diketahui, ada 86 KK penghuni Kampung 1001 Malam sisi utara tol yang tidak ikut gelombang relokasi beberapa bulan lalu.

Sebanyak 32 KK di antaranya bersedia direlokasi hari ini ke unit yang disiapkan di Rusunawa Sumur Welut. Sementara sisanya diberi batas waktu hingga 30 Desember.

“Pemberitahuan yang kami terima seperti itu (30 Desember maksimal harus kosong),” imbuh Anna. (lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
32o
Kurs