Minggu, 5 Mei 2024

Gubernur Jatim Targetkan IKM di Jatim Capai 100 Persen di 2023/2024

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Surabaya, Kamis (3/11/2022). Foto: Antara

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menargetkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jenjang SMA/SMK dan SLB di wilayah setempat mencapai 100 persen pada tahun ajaran 2023/2024.

“Implementasi kurikulum merdeka pada jenjang SMA, SMK, SLB di Jatim saat ini sudah 77,18 persen. Secara khusus kita targetkan jenjang SMA SMK dan SLB di Jatim 100 persen sudah menerapkan IKM pada tahun ajaran 2023/2024,” kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya seperti dilansir Antara, Jumat (4/11/2022).

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Jatim, sejumlah SMA, SMK dan SLB yang berada di Jatim sebanyak 4.044 sekolah. Hal ini sebanyak 3.121 sekolah telah melaksanakan kurikulum merdeka atau setara 77,18 persen dari jumlah keseluruhan sekolah di Jatim. Tercatat tertinggi seluruh Indonesia.

Khofifah dan para bupati/wali kota berharap komitmen tersebut dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di jenjang PAUD, SD, hingga SMP. Tugas ini merupakan kewenangan kabupaten/ kota.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan pesan terkait penguatan sistem pembelajaran di sekolah dalam peluncuran Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang digelar secara daring dan 5.438 guru se-Jatim di Surabaya pada Kamis (3/11/2022).

Secara khusus Khofifah juga mendorong para guru di Jatim untuk mencetak generasi sesuai softskill yang dibutuhkan di masa kini hingga masa depan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, menurut data Mc Kinsey & Company sekitar 80 persen pekerjaan membutuhkan kompetensi Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik) and Mathematics atau STEM.

Khofifah juga menyebutkan pada tahun 2018 ada 30 posisi pekerjaan strategis yang membutuhkan kompetisi STEM. Maka dari itu, STEM menjadi hal penting bagi penunjang IKM.

Selain kompetensi STEM, Khofifah menambahkan pentingnya guru-guru di Jatim untuk mengembangkan karakter inisiatif, kolaborasi dan inovasi (IKI) dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Menurut Khofifah, guru merupakan para game changer  dan juga pencetak game changer di masa depan.

“Daya inisiatif, kolaborasi dan inovasi kita di tengah zaman seperti saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Jadi IKI jawabannya,” ujar orang nomor satu di Jatim itu.

Iwan Syahril Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek RI sebelumnya mengapresiasi Jawa Timur yang mengalokasikan 35 persen APBD nya untuk bidang pendidikan. Maka tidak heran jika ekosistem pendidikannya telah terbangun dengan baik.

“Kinerja nya sangat baik tentunya bisa menjadi teladan bagi provinsi lain,” kata Iwan Syahril.

Iwan menyampaikan terkait kurikulum merdeka bahwasanya kurikulum ini lebih menekankan pada semangat gotong royong untuk melakukan perubahan pendidikan. Menurutnya, kurikulum ini lebih sederhana, lebih fleksibel dan relevan.

“Karena kita sama-sama untuk problem solving krisis pembelajaran yang diperparah oleh kondisi pandemi,” kata Iwan.(ant/tik/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
26o
Kurs