Kamis, 25 April 2024

Menparekraf: Singapura Jadi Pasar Strategis Sektor Parekraf Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sandiaga Uno Menparekraf dalam Wonderful Indonesia Sales Mission in Singapore di Singapore Marriott Tang Plaza hotel, Jumat (30/9/2022). Foto: Kemenparekraf

Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyebut Singapura sebagai pasar strategis bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia (Parekraf).

Menparekraf dalam Wonderful Indonesia Sales Mission in Singapore di Singapore Marriott Tang Plaza hotel, Jumat (30/9/2022) mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura ke Indonesia merupakan yang terbanyak nomor dua setelah Australia.

“Wisman Singapura yang berkunjung ke Indonesia selama kurun waktu Januari-Juli 2022 sudah ada 153.006 wisatawan,” kata Sandiaga dikutip dari kemenparekraf.go.id.

Tidak hanya itu, Singapura juga merupakan salah satu pintu gerbang dunia untuk masuk ke kawasan Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Sehingga, Singapura merupakan pasar yang sangat potensial untuk mendatangkan wisatawan dari seluruh dunia ke Indonesia.

“Jadi saya perkirakan wisatawan ini bisa melanjutkan liburannya dari Singapura ke Indonesia,” katanya.

Singapura, kata Sandiaga, tidak hanya menjadi tempat wisata bagi masyarakat internasional, tapi juga menjadi tempat tinggal bagi banyak warga dari berbagai negara di dunia. Mengingat sekitar 1,2 hingga dua juta dari total 5,4 juta rakyat Singapura, merupakan kaum ekspatriat.

“Mereka ini merupakan pekerja dan pelajar yang menetap di Singapura yang suatu ketika tentu ingin berlibur sambil bekerja atau belajar dengan menikmati suasana baru. Sehingga para ekspatriat ini punya potensi yang sangat besar untuk menjadi digital nomad (pekerja jarak jauh/digital) di Indonesia,” katanya.

Berkaitan dengan digital nomad, Sandiaga menjelaskan Indonesia memiliki kebijakan yang sangat memudahkan bagi para pelakunya. Saat ini, turis digital nomad bisa masuk ke Indonesia visa tujuan sosio-kultural (Visa B211).

“Visa ini berlaku untuk 60 hari dengan biaya sekitar Rp1,5 juta dan bisa diperpanjang hingga enam bulan. Berdasarkan peraturan yang ada, orang yang ingin memperpanjang lebih dari enam bulan harus keluar dari Indonesia, dan mengajukan kembali visa B211 lainnya,” kata dia.

Dia memaparkan, dengan semakin banyak digital nomad yang datang dari Singapura maka akan semakin banyak kunjungan wisatawan yang lebih berkualitas ke Indonesia. Oleh karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mempermudah perolehan visa, terutama visa khusus bagi peserta cruise dan meningkatkan jumlah perjalanan dari Singapura ke Indonesia, baik itu penerbangan, cruise, maupun penyeberangan laut.

“Ini adalah potensi yang luar biasa dan ini adalah pariwisata yang sangat berkualitas yang bisa mengembangkan potensi (cruise) yang kita miliki di Bali, Batam-Bintan, Belitung, Labuan Bajo, dan Raja Ampat,” ucap Menparekraf.

Mantan Wakil Gubernur DKI itu menuturkan, koordinasi ini juga bertujuan menggenjot potensi pasar wisata kapal pesiar yang yang ada di Indonesia. Kapal-kapal mewah yang berlayar ke Indonesia ini pun berasal dari berbagai negara, termasuk Singapura.

“Sasaran kami adalah meningkatkan jumlah wisman dari kapal pesiar. Sebab potensinya masih sangat besar. Para wisatawan cruise ini bisa kita arahkan untuk berkunjung ke destinasi-destinasi serta ditawari produk-produk UMKM,” pungkasnya. (bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs