Sabtu, 27 April 2024

NU Sesalkan Kasus Kekerasan Guru Terhadap Siswa SMP di Surabaya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Surabaya dan Mahsun Ketua PD Muhammadiyah Surabaya. Foto: Denza suarasurabaya.net

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya menilai kasus kekerasan guru terhadap siswa di SMP Negeri 49 Surabaya yang videonya sempat beredar luas di publik harus disikapi secara benar.

“Selain tindakan hukum sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, juga harus diterapkan hukuman etik kepada pelakunya. Mudah-mudahan ke depan tidak akan ada lagi kejadian seperti ini,” kata Ahmad Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Surabaya di Surabaya, Minggu (30/1/2022) mengutip dari Antara.

Muhibbin menyesalkan terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum guru SMPN 49 Surabaya tersebut. Menurutnya, kasus ini mencoreng citra pendidikan di Kota Pahlawan.

Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi tiga detik melalui WhatsApp yakni seorang guru di SMPN 49 Kota Surabaya memukul siswanya di depan kelas saat pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sedang berlangsung.

Selain itu, kata dia, peristiwa itu juga dapat menimbulkan keresahan atau kecemasan para orang tua siswa terhadap anak-anaknya di sekolah. Sebab, kata dia, pelaku kekerasan ini justru adalah orang yang seharusnya mendidik dan melindungi anak-anak dengan penuh kasih sayang.

“Saya mohon kepada semua pemangku kepentingan pendidikan di Kota Surabaya, khususnya Dinas Pendidikan untuk memperhatikan kompetensi guru-guru di sekolah-sekolah. Jangan hanya mementingkan aspek profesional-paedagogik, pembinaan kompetensi personal dan sosial mereka juga harus diperhatikan,” katanya.

Muhibbin mengatakan, siswa adalah aset pendidikan yang paling berharga, dan pendidikan adalah investasi kemanusiaan yang menentukan maju atau tidaknya bangsa kita nanti. Maka jangan ada lagi kekerasan terhadap siswa, baik fisik maupun psikis. Pendidikan harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab profesional yang tinggi.

Ia mendukung mayoritas guru Surabaya yang sudah berusaha keras dan sungguh-sungguh membantu orang tua dan pemerintah mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Kasus ini tentu bisa mengotori citra guru dan pendidikan di Kota Surabaya yang sudah dibangun selama ini.

“Karena itu, kasus tindakan kekerasan kepada siswa itu harus disikapi yang benar,” ujarnya.

Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebelumnya membenarkan, kejadian kekerasan yang menimpa salah satu siswa di SMP Negeri 49 Surabaya. Menurutnya, hal itu terjadi karena belum adanya pemahaman guru terhadap karakter siswa, saat PTM 100 persen berlangsung.

“Saya mohon maaf atas nama Dinas Pendidikan kepada warga Surabaya. Untuk kronologi kejadian ini masih kita dalami, karena di media sosial sudah tersebar berita itu,” kata Yusuf.

Oleh karena itu, Yusuf meminta setiap guru untuk memiliki strategi yang tepat dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya, dengan tujuan bisa membantu dan menjaga proses pembelajaran akademik siswa.

“Karena kemampuan dan kompetensi anak tidak sama. Kita boleh mengarahkan anak, tapi harus diingat batasan edukasinya di mana, harapannya tidak ada sentuhan fisik tapi harus menggunakan logika rasional,” katanya. (ant/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs