Kamis, 28 Maret 2024

Pascagempa Magnitude 5,6, PDAM Cianjur Perlu Waktu Memulihkan Saluran Air ke Pelanggan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Seorang petugas mengisi air bersih untuk pengungsi gempa Cianjur ke toren yang berada di tempat-tempat pengungsian, Minggu (27/11/2022). Foto: Antara

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, menargetkan tiga sampai empat hari ke depan sudah bisa menyalurkan air bersih untuk masyarakat yang menjadi pelanggan.

Syamsul Hadi Direktur Teknik Perum DAM Tirta Mukti Cianjur pada Minggu (27/11/2022) mengatakan, sebanyak 13 titik pipa PDAM rusak akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur, hari Senin (21/11/2022).

“Hingga Sabtu (26/11/2022) kemarin, dari 13 titik itu baru enam titik yang diperbaiki karena pipa induk semua yang mau diperbaiki,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Salah satu faktor yang menghambat proses perbaikan saluran pipa PDAM adalah lalu lintas. Meurutnya, pipa-pipa PDAM berada di sepanjang jalan yang dilalui masyarakat.

Pascagempa, arus lalu lintas Cianjur dan sekitarnya mengalami kepadatan karena proses evakuasi korban. PDAM lebih mengutamakan operasi kemanusiaan untuk evakuasi para korban gempa.

Upaya perbaikan infrastruktur baru mulai dilakukan setelah Salat Jumat.

“Sebenarnya kalau lalu lintas memungkinkan, tiga empat hari ke depan sudah dilakukan pembenahan dan pelanggan sudah distribusi air normal,” katanya.

Untuk sementara, PDAM Cianjur mendistribusikan air bersih menggunakan tangka-tangki air untuk mencukupi kebutuhan pelanggan dan warga yang terdampak gempa.

Upaya itu sempat terhambat karena tangka air yang dimiliki PDAM Cianjur masih terbatas, sementara dampak gempa tersebar di 12 kecamatan.

“Tangki air mulai kami salurkan Selasa (22/11) tepai jumlahnya terbatas. Di hari ketiga setelah dapat bantuan tangki air dari PDAM rekanan se-Jawa Barat, dan bergabung dengan PUPR Jawa Barat sebanyak 16 tangki,” ungkapnya.

Setiap hari PDAM menyalurkan air bersih menggunakan 150 tangki air dengan jumlah air per tangki rata-rata 3.500 sampai 4.000 liter. PDAM menyediakan dua tempat pengisian darurat yang bisa diakses oleh para relawan yang ikut menyalurkan air bersih seperti PMI, Basarnas, dan kendaraan taktis TNI-Polri.

“Untuk pengisian di kantor pusat tercatat sekitar 50 tangki per hari. Ada lagi pengisian pada dua tempat darurat yang kami buat terminal tangki dadakan di jalur, itu belum tercatat jumlah air yang diisi oleh para relawan juga,” paparnya.

Saluran air PDAM sempat terhenti sejak gempa terjadi,. Sehingga, warga harus memanfaatkan bantuan air bersih yang didistribusikan PDAM mau pun relawan. Ada juga yang memanfaatkan air tanah yang sudah terpasang di rumahnya serta air galon.

Bunda Ayana (57) pedagang Sushi di depan Pendopo Bupati Cianjur mengatakan, selama air PDAM tidak menyala, dia menggunakan air galon untuk keperluan memasak dan mencuci.

“Kalau listrik sudah menyala pada hari gempa itu, yang belum menyala itu air PDAM. Sekarang ini pakai air galon dulu buat keperluan sehari-hari,” ucapnya.(ant/tik/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
26o
Kurs