Kamis, 28 Maret 2024

Pemkot Surabaya Harap Orang Tua dan Guru Bersinergi Memberantas Kelompok Perusuh

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat doorstop bersama media, Sabtu (3/12/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta agar orang tua dan guru di sekolah bersinergi untuk memberantas kelompok perusuh yang meresahkan belakangan ini.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut pentingnya keterlibatan orang tua dalam memberikan kasih sayang yang cukup kepada anaknya. Selain itu juga mengawasi ponsel anaknya, apakah sudah digunakan sesuai peruntukannya atau justru bergabung dalam akun atau grup tertentu yang kurang bermanfaat.

“Kalau masih ada kekurangan, sampaikan ke lurah tolong, biar tugas kami sinergi dengan orang tua bagaimana mendidik anak jadi lebih baik,” beber Eri, Jumat (9/12/2022).

Termasuk guru di sekolah, Eri meminta supaya membantu mengawasi anak didiknya. Terutama mendeteksi keterlibatan murid-muridnya dalam geng atau kelompok tertentu.

“Kita juga lakukan sinergitas dengan guru biar memantau anak-anaknya jadi geng siapa. Guru harus tahu, makanya saya ingin pendidikan karakter di sekolah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Eri menyebut kelompok perusuh yang sempat membuat resah warga Surabaya sudah teratasi.

“Alhamdulillah, kalau saya tidak nyebut gangster. Itu ternyata kumpulan anak-anak muda 15 tahun ke bawah. Ada yang SMK 17-18 tahun mencari eksistensi dengan kumpul-kumpul. Terus merasa persaingan jadi menunjukkan sajam. Dengan operasi besar dan warga yang menjaga wilayahnya sendiri-sendiri, di situ akhirnya anak-anak yang keliling pakai sajam tidak nampak lagi. Semoga ini yang terakhir dan terjadi keamanan dan kenyamanan di Surabaya,” paparnya.

Sementara beberapa kelompok perusuh yang berhasil diamankan polisi, lanjutnya, juga sudah dilacak para anggota lainnya. Termasuk mereka yang tergabung dalam akun-akun sosial media.

Kelompok perusuh yang diperkirakan ratusan jumlahnya itu akan diberi Wawasan Sekolah Kebangsaan per Januari 2023.

“Untuk anak-anak yang sudah ditangkap polres, kita mendata, siapa saja anggotanya. Cybercrime nya juga tau akun-akun palsu dan didatangi siapa sebenarnya. Kita ambil semuanya, kita beri sekolah kebangsaan Januari. Langsung berapa banyak satu gelombang mungkin 100, kita akan koordinasi dengan TNI-Polri,” imbuhnya.

Selain diberi wawasan kebangsaan, dalam kegiatan tersebut akan disisipi nilai-nilai agama agar mereka bisa kembali ke keluarga.

“Paginya sekolah kebangsaan, ditumbuhkan militernya, rasa cinta bangsa. Malamnya diisi pengajian atau pendeta kalau Kristen. Dengan keagamaan, akan muncul cinta kasihnya,” imbuh Eri.

Ia menyadari, mayoritas kenakalan remaja dipicu faktor ekonomi. Eri berjanji, persoalan itu akan diatasi Pemkot Surabaya. Tapi ia minta partisipasi warga agar turut peduli juga melapor jika tetangganya tidak mampu.

“Rata-rata mereka kurang perhatian orang tua dan faktor ekonomi. Surabaya ini kota guyub rukun. Pemerintah memberi bantuan ekonomi, yang satu RT dibantu disampaikan ke pemerintah kota biar gap (jarak) tidak terjadi,” tegasnya.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
28o
Kurs