Jumat, 29 Maret 2024

Pendengar SS Tertipu Rp18,7 Juta, Modusnya Menyaru Dokter di RSUD dr Soetomo

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi penipuan.

Harjono (52 tahun) pendengar Radio Suara Surabaya melaporkan penipuan yang ia alami sebesar Rp18,7 juta oleh pelaku yang menyaru sebagai dokter jantung RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Kronologi bermula saat ibu mertuanya dirawat di ICU RSUD dr Soetomo sehabis operasi pemasangan ring jantung.

Pada Sabtu (19/2/2022) pukul 16.00 WIB sore, istri Harjono dapat telepon dari pelaku yang mengaku bernama dr Yan Efrata dokter jantung di rumah sakit itu.

Dalam sambungan telepon itu, pelaku meminta korban untuk menebus obat senilai Rp8,7 juta. Yang ganjil, rekening yang disertakan adalah rekening pribadi atas nama Teddy Cahyadi.

Setelah itu, pelaku meminta korban untuk mentransfer kembali senilai Rp10 juta ke rekening yang sama. Total uang yang dikirim korban kepada pelaku senilai Rp18,7 juta.

Setelah itu, dia mengecek informasi resep obat itu ke rumah sakit. Dari sana diketahui, pihak rumah sakit tidak pernah memberikan resep itu dan nama dokter itu tidak ada.

“Setelah saya cek di rumah sakit, dokter tadi tidak pernah ada. Dokter juniornya saya tanya juga tidak ada (yang namanya dr Yan Efrata),” kata Harjono kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (19/2/2022).

Menanggapi penipuan itu, dr Pesta Parulian Manurung Kepala Humas RSUD dr Soetomo mengaku sudah menghubungi korban dan segera mengerahkan tim hukum untuk menangani kasus ini.

Dia juga mendukung korban agar melaporkan penipuan yang dialami ke pihak berwajib.

“Rumah sakit tidak pernah ada praktik-praktik seperti ini, dan ini di luar pengawasan kami. Kita enggak tahu bagaimana kronologinya, lalu kami telusuri bersama dari biro hukum (RSUD dr Soetomo),” kata dr Pesta.

Pihaknya juga segera meminta masyarakat, terutama keluarga pasien yang dirawat di RSUD dr Soetomo agar lebih mewaspadai modus penipuan seperti itu.

Dokter Pesta atas nama RSUD dr Soetomo mengaku prihatin terhadap korban. Dia berharap tidak ada lagi korban dari aksi penipuan.

“Kami sudah bergerak dan sebentar lagi akan kami rilis di media-media kami dan pusat informasi tentang penipuan seperti ini. Dan segera kami pasang poster-poster di titik-titik pelayanan,” tegasnya.(tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
25o
Kurs