Jumat, 29 Maret 2024

Pertamina Tegaskan Jika Pertamini Bukan Salah Satu Fasilitas Miliknya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Salah satu Pertamini di kawasan Pakis, Surabaya. Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Arya Yusa Dwicandra Supervisor Communication Pertamina MOR V Jatim Bali Nusa menegaskan, jika fasilitas yang diberikan Pertamina pada konsumen hanya ada dua, yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) dan Pertashop. Dua fasilitas resmi milik Pertamina tersebut, selalu dapat dijumpai dengan adanya papan harga di depan, yang memiliki kode khusus.

Arya menyatakan jika Pertashop jelas berbeda dengan penjual bensin eceran yang dilengkapi dengan dispenser pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang seringkali disebut dengan Pertamini. Selain itu, pembangunan Pertashop juga memiliki standart keamanan yang tinggi.

“Salah satu contohnya, minimal luasan halaman 10 kali 10 meter agar bisa digunakan untuk manuver mobil tangki. Kenapa standar-nya harus setinggi itu? Agar orang-orang paham jika yang dijual ini sebenarnya bahan yang berisiko cukup tinggi,” paparnya pada Radio Suara Surabaya, Kamis (16/6/2022).

Supervisor Communication Pertamina juga menyampaikan, petugas di Pertashop telah diberikan pelatihan terkait penanganan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain itu, di lokasi Pertashop juga telah disediakan alat pemadam kebakaran sesuai dengan standar K3 (kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja.

“Selalu ada pelatihan operator agar mereka tahu, apa hal pertama yang harus dilakukan,” jelasnya.

Layanan Pertashop yang disiapkan oleh Pertamina, lengkap dengan petugas yang berseragam. Foto: instagram @Folkative

Berbeda dengan Pertamini yang banyak ditemui di wilayah dengan akses jalan kecil, Pertashop harus dibangun di depan jalur yang besar. Hal ini dikarenakan supply BBM Pertashop, dilakukan dengan mobil tangki milik Pertamina.

Layanan tersebut, lanjut Arya Yusa, ditujukan untuk daerah di luar kota besar yang beberapa wilayahnya tidak terjangkau oleh SPBU.

“Saya rasa di Surabaya belum ada Pertashop, ini yang harus dipahami,” ucapnya.

Terkait maraknya Pertamini yang saat ini tersebar, Arya Yusa menjelaskan jika secara resmi bukan termasuk tanggung jawab Pertamina. Namun, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk terus melakukan edukasi terkait dengan safety-nya.

Sementara itu, Pertamina juga melarang keras penjualan kembali BBM yang sudah dibeli, dengan harga yang lebih tinggi, dan pembelian harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Jadi tujuannya memang murni untuk faktor safety. Kecuali memang untuk Nelayan dan Petani yang akan mengisi perahu dan traktornya, dan itu pun diperbolehkan dengan rekomendasi dengan adanya surat pengantar,” tambah Arya Yusa.

Dia berharap, jika ada yang menjual kembali BBM yang telah dibeli tanpa surat rekomendasi, untuk dilaporkan ke Pertamina melalui Call Center 135.

Selain itu, lanjut Arya Yusa, Pertamina juga mengucapkan bela sungkawa atas kejadian kebakaran toko kelontong di Jalan Wedoro, Waru, Sidoarjo pada Kamis pagi, yang diduga akibat meledaknya pom bensin mini (Pertamini) di depan toko. Kebakaran tersebut, mengakibatkan dua korban meninggal dunia yakni ibu dan anak. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs