Sabtu, 20 April 2024

Rawan Kecelakaan, KAI Tutup Empat Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Probolinggo Hingga Banyuwangi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Petugas KAI melakukan penutupan perlintasan liar antara Garahan- Mrawan di Kabupaten Jember, Kamis (23/6/2022). Foto: Antara

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menutup empat perlintasan liar atau perlintasan sebidang tanah tanpa palang pintu secara serentak di wilayah Kabupaten Probolinggo hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Perlintasan liar ini ditutup karena tingginya angka kecelakaan baik di petak jalan (jalur KA) maupun di perlintasan sebidang. Sejak bulan Januari hingga Juni 2022 tercatat sebanyak 38 kejadian yang mengakibatkan lima orang mengalami luka ringan dan 16 meninggal dunia.

“Kami terus berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang KA,” kata Broer Rizal Vice President PT KAI (Persero) Daop 9 Jember di Kabupaten Jember, Kamis (23/6/2022) dilansir dari Antara.

Empat titik yang ditutup yaitu di KM 96+5/6 antara Bayeman – Probolinggo, KM 131+4/5 antara Ranuyoso – Klakah, KM 26+5/6 antara Garahan – Mrawan dan KM 34+4/5 antara Mrawan – Kalibaru.

Broer menjelaskan, sejak awal Januari 2022 sampai dengan akhir Juni 2022 telah melakukan penutupan perlintasan sebidang tidak dijaga sebanyak 20 titik, termasuk empat perlintasan liar tersebut.

Ia menjelaskan perlintasan sebidang tanpa palang pintu yang ditutup yaitu yang masih ada jalan alternatif di lokasi tersebut, kemudian jarak antara perlintasan satu dengan lainnya kurang dari 800 meter.

“Jika memenuhi syarat itu, semestinya ditutup karena semakin banyak perlintasan sebidang tanpa palang pintu, maka akan semakin rawan terjadinya kecelakaan kereta api,”katanya.

Pada awal 2022 perlintasan sebidang KA tersisa 346 titik yang terdiri dari 93 titik dijaga dan 253 lagi tidak dijaga yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Pasuruan 54 titik, Kabupaten Probolinggo 69 titik, Kabupaten Lumajang 36 titik, Kabupaten Jember 112 titik dan Kabupaten Banyuwangi 75 titik.

“Kegiatan penutupan itu kami lakukan dengan kewilayahan, Dinas Perhubungan kota/kabupaten di wilayahnya masing-masing dan juga Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Timur,” katanya.

Sementara terkait rincian data kecelakaan, Broer menyebut di sepanjang Stasiun Bangil Pasuruan sampai dengan Ketapang Banyuwangi telah terjadi kecelakaan yakni di Kabupaten/Kota Pasuruan, tercatat 3 kejadian dengan korban dua orang luka ringan dan tiga meninggal dunia.

Lalu di Kabupaten/Kota Probolinggo tercatat 11 kejadian dengan korban satu orang luka ringan dan delapan meninggal, kemudian di Kabupaten Lumajang tercatat tujuh kejadian tanpa ada korban, di Kabupaten Jember tercatat delapan kejadian dengan dua orang meninggal, dan Kabupaten Banyuwangi tercatat sembilan kejadian dengan korban dua orang luka ringan dan empat orang meninggal dunia.

“Sepanjang tahun 2021, Daop 9 Jember telah melakukan peningkatan keselamatan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang di 36 titik yang tersebar di seluruh wilayah kerja dengan melakukan penutupan,” pungkasnya.(ant/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
27o
Kurs