Senin, 29 April 2024

Sekjen Kemenag Imbau Kanwil Optimalkan Bank Syariah untuk Penggajian ASN

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Nijar Ali Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. Foto: kemenag.go.id

Nizar Ali Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI, mengimbau Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama se-Indonesia untuk menghadirkan Bank Syariah Indonesia, dalam sistem penggajian Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Ini sesuai dengan mandatori Peraturan Menteri Keuangan nomor 11 tahun 2016, di mana jika dalam sistem penggajian suatu instansi pemerintah menggunakan lebih dari satu bank, maka wajib terdapat Bank Syariah,” terang Nizar dikutip kemenag.go.id, Minggu (31/7/2022).

Hal itu ia sampaikan dalam agenda evaluasi serapan anggaran Kementerian Agama tahun 2022 di Bandung, Sabtu (30/7/2022). Hadir dalam pertemuan tersebut, Muhammad Tabrin Ketua Forum Kepala Kanwil Kemenag serta jajaran Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia.

Sampai saat ini, kata Nizar, prosentase penggunaan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk penggajian karyawan pada Kanwil Kemenag se-Indonesia secara komulatif baru mencapai angka 27 persen.

“Kita ini institusi agama tapi masih banyak yang belum mengutamakan perbankan syariah. Padahal ada prospek yang luar biasa yang dimiliki oleh perbankan syariah,” ujarnya.

“Saya melihat justru yang bermitra dengan bank syariah itu banyak dari perusahaan yang dikelola oleh saudara non-muslim. Hal ini disebabkan karena adanya prinsip-prinsip syariah yang dinilai sangat menguntungkan bagi nasabah, yakni akadnya,” imbuh Nizar.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan usulannya supaya BSI bisa bekerja sama dengan Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, dalam hal pengelolaan keuangan kampus serta pengembangan Program Studi Perbankan Syariah.

Sementara itu, Anton Sukarna Direktur Sales dan Distribusi BSI dalam kesempatan yang sama mengatakan, jika saat ini perbankan syariah tumbuh sangat baik mencapai angka 10 persen, dibanding bank konvensional yang hanya bertumbuh di angka 9,9 persen. “Ini menunjukkan bahwa perbankan syariah memiliki potensi yang sama kuatnya dengan perbankan konvensional,” ujarnya.

“Presiden Jokowi pernah ber-statement supaya perbankan syariah menjadi sektor perbankan utama yang bukan hanya bermain dalam negeri saja, tapi juga secara global. Itulah mengapa tiga bank syariah BUMN sekarang bergabung menjadi satu Bank Syariah Indonesia supaya kami cukup kuat untuk bertanding di level nasional maupun internasional,” jelas Anton. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
29o
Kurs