Jumat, 26 April 2024

Tampilkan Toleransi Beragama, Tim UK Petra Menangi Lomba Video Pendek Internasional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Usung pembahasan soal toleransi umat beragama yang kuat di Indonesia tim mahasiswa UK Petra Surabaya yang terdiri dari Damario Amory, Adrian Putra, Laurensius Nicholas, Matthew Sugihono, Devon Irawan, Devina Gunawan, Stephanus Ryandito dan Felicia Regina rebut juara berskala internasional.

Video pendek dengan tema Living Together: Majority-Minority Relationships, video pendek karya tim Universitas Kristen (UK) Petra tersebut raih kemenangan pada lomba yang digelar Asean University Network, Human Rights Education (2021 short VDOs Competition).

Lomba bertaraf internasional itu mengasah kreativitas mahasiswa dengan memperhatikan keberagaman yang dimiliki suatu bangsa. Berdasarkan tema itu, kemudian Damario dan kawan-kawan mencoba mengangkat mengenai enam rumah ibadah yang berdiri berjejeran dalam suatu perumahan di Surabaya. Enam rumah ibadah mewakili enam agama yang diakui di Indonesia. Sebagai satu diantara bukti nyata toleransi yang apik di Indonesia.

“Indonesia itu termasuk negara yang toleransinya sangat kuat dibanding negara lain, namun toleransi itu belum semuanya terekspos ke luar. Sehingga materi ini bisa menjadi bahan kuat dan sesuai dengan tema yang dibuat pada lomba kali ini,” terang Adrian.

Support serta bimbingan Dr. Linda Bustan, S.Th., M.Div. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan memantapkan keputusan tim UK Petra ini membahas kisah tersebut. Meskipun motivasi awal yang mendasari pembuatan video berdurasi 2 menit 56 detik ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah, tidak menjadi alasan bagi mereka untuk mengerjakannya dengan setengah-setengah.

Tim ini mendapatkan kesempatan penawaran untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional dari sang dosen. Adanya niat dan tekad untuk memberi yang terbaik membuat kelompok ini pantas menerima kemenangan juara pertama.

“Awalnya kami memilih untuk pengerjaan tugas video seperti biasa dikarenakan deadline lomba yang sangat dekat setelah kami melaksanakan UTS, sekitar seminggu,” papar Adrian.

Namun demikian, kerjasama antar anggota tim ini memungkinkan setiap proses mulai dari perizinan, wawancara, pengambilan video hingga editing terselesaikan hanya dalam kurun waktu seminggu. Harapannya melalui hasil karya Damario dan kawan-kawan yang telah diupload oleh penyelenggara dengan alamat https://www.inclusive-citizenship.no/interfaith-short-film-festival-conference/ (menit ke 43) ini maka negara-negara selain Indonesia akan mendapat wawasan mengenai budaya toleransi bangsa khususnya di Indonesia.(tok/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs