Rabu, 1 Mei 2024

UWKS Gandeng Praktisi untuk Tumbuhkan Semangat Kewirausahaan Mahasiswa

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Nur Indra Perbawa (Praktisi Mengajar) dan Adrianto Trimarjono (Dosen Matakuliah Kewirausahaan FEB UWKS) bersama mahasiswa semester 7 dalam pameran Kewirausahaan Exhibition di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Rabu (9/11/2022). Foto: UWKS

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menggandeng praktisi untuk menggencarkan program entrepreneurship di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini mertupakan bagian dari program praktisi mengajar yang diinisiasi oleh Kemendikbud yang bertujuan mengkolaborasikan pengajar (dosen) dan praktisi untuk memberikan ilmu dan pengalaman kerwirausahaan kepada mahasiswa.

Nur Indra Perbawa, praktisi yang mengajar di FEB UWKS mengatakan, dengan adanya program ini, praktisi dan dosen pengampu matakuliah diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan pada mahasiswa untuk memulai usaha atau bisnis yang bisa mereka lakukan saat masih kuliah.

Entrepreneurship tidak bisa diajarkan secara teori saja, namun perlu praktek yang dibimbing oleh praktisi sehingga langkah-langkah mahasiswa dalam memulai usaha atau bisnis dapat lebih terarah,” ujarnya saat ditemui di acara Kewirausahaan Exhibition yang sedang berlangsung di kampus UWKS, Rabu (9/11/2022).

Dalam hal ini, para praktisi juga merancang kurikulum pengajaran mata kuliah entrepreneurship yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Indra menyampaikan dalam program ini, mahasiswa diajari memulai usaha benar-benar dari nol. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih jenis usaha yang mereka inginkan dan kemudian dibimbing oleh praktisi dan dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan dalam waktu hanya 2 bulan.

Adrianto Trimarjono, dosen pengampu matakuliah kewirausahaan menyampaikan bahwa program ini sangat berguna bagi mahasiswa karena mahasiswa memiliki kesempatan berdiskusi dan menyampaikan kesulitan saat merintis usaha langsung kepada praktisi yang sudah memiliki pengalaman dibidangnya.

Karena itu mahasiswa perlu menyelesaikan proyek usaha ini sebagai nilai akhir dari mata kuliah kewirausahaan.

Saat ini ada 6 kelompok wirausaha yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 mahasiswa semester 7 berada dalam bimbingannya.

Dari 6 kelompok tersebut 4 kelompok merintis usaha kuliner (Bonbon Donut, Tummy Tuck Cake, Nasi Bakar S2 dan Sweet Chill) dan 2 kelompok pada jasa mencuci sepatu (Magic Shoes) dan mencuci mobil atau motor (Wash Wash) yang mana mereka memproduksi bahan pencuci atau sabunnya sendiri.

Selama waktu dua bulan memulai usaha, para mahasiswa sudah berhasil menjual jasa dan produk mereka lebih dari 15 pesanan.

Adrianto menambahkan kendala yang ditemui mahasiswa adalah terbatasnya modal serta cara memasarkan produknya. Selama ini strategi yang dipakai mahasiswa untuk memasarkan produk dan jasanya dengan ditawarkan secara langsung, melalui iklan, exhibition dan juga online market.(iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
27o
Kurs