Minggu, 28 April 2024

BPK Temukan Enam Permasalahan dalam Laporan Keuangan Kemenkes 2022

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Dr Pius Lustrilanang Anggota VI Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI. Foto: Antara

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan enam permasalahan yang harus ditindaklanjuti dalam Laporan Keuangan (LK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022.

“Meski tidak terlalu berdampak signifikan, tetapi harus tetap ditindaklanjuti,” ujar Pius Lustrilanang Anggota VI BPK di Jakarta dilansir Antara, Minggu (9/7/2023).

Pius menyebut, temuan pertama adalah pengelolaan belanja bantuan sosial untuk pembayaran iuran pada peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) belum memadai.

Kedua, pemberian bantuan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) dengan manfaat pelayanan di ruangan perawatan kelas III tidak didukung dengan peraturan pelaksanaan yang memadai.

Permasalahan ketiga, pengadaan jasa Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi (SISDV) COVID-19 dan PeduliLindungi tidak didukung dengan anggaran. Sehingga, terdapat kelebihan perhitungan dan terdapat potensi kelebihan pembayaran.

Selain itu, pengadaan barang dan jasa pada Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat (BLU RSUP) tidak memperhatikan ketersediaan anggaran dalam DIPA Petikan (daftar isian pelaksanaan anggaran per satuan kerja) BLU (Badan Layanan Umum) tahun 2022.

Terakhir, adalah penghapusbukuan belanja dibayar di muka terkait pengadaan vaksin COVID-19 tahap II yang diterima tahun 2021 tidak didukung dengan kebijakan akuntansi dan dokumen sumber yang memadai.

“Saya berharap, hasil pemeriksaan tersebut dapat ditindaklanjuti selambat-lambatnya 60 hari setelah LHP (laporan hasil pemeriksaan) diterima,” imbuhnya.

Kendati ditemukan berbagai permasalahan, kata Pius, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LK Kemenkes 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota VI BPK tersebut juga menyampaikan rencana pemeriksaan yang akan dilakukan BPK pada semester II tahun 2023. Salah satunya pemeriksaan kinerja atas upaya pemerintah dalam percepatan penurunan prevalensi stunting tahun 2022 dan 2023.

“Saya berharap seluruh jajaran Kemenkes dapat memberikan dukungan pada proses pemeriksaan. Sehingga, dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat dalam rangka peningkatan akuntabilitas keuangan negara, khususnya di lingkungan Kemenkes,” tandas Pius.(ant/fra/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs