Minggu, 28 April 2024

BRIN: Indonesia Punya Potensi Besar Pengembangan Energi Surya Terapung

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Lanskap PLTS terapung berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang terbentang di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Antara

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung atau floating photovoltaic, untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

“Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lautan luas sebenarnya bisa menempatkan lokasi itu untuk panel surya,” kata Aga Ridhova Periset Metalurgi BRIN di Jakarta, Jumat (27/10/2023) dikutip Antara.

Di Pulau Sumatra, potensi energi surya mencapai 48.000 terawatt hours (TWh) per tahun dengan potensi PLTS terapung sebanyak 94,7 persen, Pulau Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil punya potensi 11.500 TWh dengan potensi PLTS terapung 53,8 persen, dan Kalimantan memiliki potensi energi surya 29.400 TWh dengan potensi PLTS terapung sebesar 97,3 persen.

Kemudian, Sulawesi ada 50.200 TWh dengan potensi PLTS terapung mencapai 96,9 persen, serta Maluku dan Papua yang memiliki potensi energi surya sebanyak 51.200 TWh dengan potensi PLTS terapung mencapai 99,7 persen.

“Potensi sel surya di Indonesia sangat besar tidak hanya bisa digunakan di daratan, tetapi juga floating photovoltaic yang lokasinya sangat strategis. Sekarang yang baru digunakan baru ada satu lokasi, yaitu Waduk Cirata di Jawa Barat,” ujar Aga.

Permintaan energi di Indonesia saat ini sekitar 300 TWh. Sedangkan, permintaan energi diperkirakan bisa mencapai angka 9.000 TWh pada tahun 2050.

Aga menyampaikan bila Indonesia hanya mengandalkan pembangkit listrik tenaga batu bara saja yang sumber dayanya terbatas dan tidak bisa dibuat kembali, maka pemenuhan kebutuhan energi Indonesia di masa depan dapat menghadapi tantangan berat.

“Kita membutuhkan energi baru terbarukan yang bisa terus ada dan dimanfaatkan secara berkepanjangan, salah satunya air, gelombang laut, angin, biomassa, ataupun panas bumi yang bisa mencapai 1.240 TWh. Sementara kalau kita bandingkan dengan potensi floating photovoltaic bisa mencapai ratusan ribu terawatt hours kalau dimanfaatkan secara baik,” pungkasnya. (ant/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
27o
Kurs