Rabu, 8 Mei 2024

BRIN Pelajari Cara Tumbuhan Beradaptasi di Tengah Perubahan Iklim

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi bibit mangrove yang ditanam untuk melindungi kawasan pesisir dari dampak abrasi air laut. Foto: Kementerian LHK

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan mempelajari cara tumbuhan beradaptasi untuk bertahan hidup di tengah ekosistem yang semakin terhimpit oleh aktivitas manusia dan perubahan iklim.

“Kami mencoba mempelajari bagaimana tumbuhan bisa bertahan hidup di kondisi lingkungan yang sudah tidak ideal lagi,” kata Mutiara Pitaloka Periset Ekofisiologi Tumbuhan BRIN dalam sebuah penyataan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (21/10/2023) dikutip Antara.

Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), total tanaman yang sudah langka sekarang ada sekitar 769 spesies. Sedangkan, tanaman yang terancam punah mencapai 62 ribu spesies.

Mutiara menuturkan, jumlah tanaman yang terancam punah dan langka cukup banyak. Kelangkaan tumbuhan itu menjadi perhatian serius yang harus diatasi agar tumbuhan tetap eksis.

“Mungkin kita masih belum terlalu memikirkan bahwa bagaimana ke depannya jika tumbuhan itu punah. Tapi pada kenyataannya jika kita menyadari sudah ada begitu banyak spesies tumbuhan yang sudah punah maupun terancam punah di muka bumi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa tumbuhan di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius, salah satunya kelompok tanaman magnolia.

Indonesia memiliki lima tumbuhan endemik, tapi tumbuhan yang terancam punah ada empat spesies. Perbandingan jumlah spesies endemik dan spesies terancam punah sangat mengkhawatirkan.

“Berangkat dari kekhawatiran ini kami mulai menganalisa dan memperhatikan penyebab kepunahan pada tumbuhan tersebut,” kata Mutiara.

Lebih lanjut dia memaparkan bahwa penyebab kepunahan tumbuhan, diantaranya adalah pembukaan lahan pertanian. Menurutnya, pembukaan lahan sebagai produksi sumber makanan untuk manusia dan penggunaan lahan untuk pemukiman itu juga mengancam keberadaan tumbuhan.

Selain itu, pemanasan global juga menyebabkan tumbuhan punah. Bahkan, membawa spesies tumbuhan dari satu daerah ke daerah lain juga berdampak buruk bagi tanaman endemik di lokasi tersebut.

“Kemudian ada eksploitasi berlebih berupa penebangan hutan yang berlebihan untuk diambil kayu bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup tumbuhan,” kata Mutiara.

“Kalau kita amati dari semua sebab kepunahan tumbuhan itu kita bisa simpulkan bahwa faktor terbesar bagi perubahan lingkungan itu adalah manusia. Pembukaan lahan untuk pertanian, pembukaan lahan untuk pemukiman, perubahan iklim karena kita tidak menjaga lingkungan, membawa spesies eksotis ke arah lain itu juga disebabkan oleh manusia,” pungkasnya. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
32o
Kurs