Minggu, 28 April 2024

DPRD Surabaya Soroti Anggaran Pemberdayaan Masyarakat

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pertiwi Ayu Khrisna Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya. Foto: Istimewa

Pertiwi Ayu Krishna Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Surabaya menyoroti anggaran pemberdayaan masyarakat dan pembangunan fisik dalam Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022.

“Kami menyikapi, menanyakan dan mendalami pelaksanaan APBD 2022 yang sudah dianggarkan,” ujarnya di Surabaya, Rabu (5/7/2023).

Menurut Ayu, pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 untuk pemberdayaan masyarakat tidak terlalu signifikan. Dia juga menambahkan, untuk masyarakat yang akan dikursuskan, dalam rangka meningkatkan SDM seperti pembuatan paving dan lainnya, itu harusnya diverifikasi lebih dulu, dilansir Antara.

“Apakah masyarakat yang akan di kursuskan ini berminat atau tidak supaya output-nya biar jelas? Jangan sampai masyarakat yang tidak berminat dikursuskan ini akan menjadi output-nya tidak jelas,” ujar Ayu.

Sedangkan untuk penganggaran fisik, lanjut dia, rata-rata gagal karena kemungkinan para lurah dan camat kurang memahami terkait spesifikasi yang diharapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Karena jalan kampung di Surabaya tidak mesti lurus seperti jalan tol, pasti ada yang berbelok belok,” sambungnya.

Dia menegaskan, untuk pengerjaan fisik jalan kampung, luasannya hanya 2 meter sesuai dengan aturan yang ada dan tidak boleh lebih dari itu. Jika ada lebih dari itu, kata dia, akan dihentikan atau distop lebih dahulu pengerjaannya.

“Tetapi bukan berarti langsung dibatalkan semuanya,” ujarnya.

Ayu menambahkan, komisi A akan membicarakan hal itu dengan Bagian Administrasi Pemerintahan, Bagian Hukum dan Satuan Tiga Pembangunan di Pemkot Surabaya.

“Hal itu penting, mengingat masih ada sisa anggaran di setiap kecamatan sekitar Rp3 miliar sampai Rp4 miliar,” tandasnya.

Adi Gunita Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya sebelumnya mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kualitas produksi dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mengikuti program padat karya pembuatan paving.

“Untuk mutu paving sebenarnya yang kami targetkan adalah minimal K175, tapi dalam faktanya yang dihasilkan teman-teman MBR itu lebih tinggi dari yang ditetapkan. Kami sudah melakukan uji di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dan sudah keluar, rata-rata (di atas) K300,” ujarnya. (ant/fra/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs