Selasa, 7 Mei 2024

Festival Mangrove Keempat Digelar di Kawasan Cengkrong Trenggalek

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu mengunjungi hutan mangrove di Cengkrong, Kabupaten Trenggalek, Jumat (17/2/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Pada bulan Maret 2023 mendatang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal menyambut festival mangrove keempat yang dipusatkan di Hutan Mangrove Cengkrong Trenggalek.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Nur Arifin Bupati Trenggalek turut meninjau progres pelestarian ekosistem hutan mangrove Cengkrong. Khofifah menuturkan kalau festival ini digelar setelah ada kesepakatan dengan Bupati Trenggalek.

“Jadi kalau festival mangrove ya menanam mangrove, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove,” kata Khofifah dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023).

Dalam menyambut festival ini Khofifah tak hanya membahas soal pelestarian hutan mangrove saja. Dirinya turut mendorong supaya hilirisasi mangrove menjadi produk UMKM bisa lebih digencarkan.

Kata Khofifah, saat ini produk mangrove telah berkembang cukup variatif. Salah satunya adalah bahan warna untuk batik yang berasal dari pohon mangrove dan kue-kue yang berbahan dasar tepung mangrove.

“Bukti ini meyakinkan bahwa ada nilai tambah ekonomi dari mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi dari pemerintah,” ujar Khofifah.

Kata mantan Menteri Sosial RI itu, saat ini luasan mangrove di Jatim mencapai 1.821 hektar. Dengan perkiraan ada 3.300 pohon di setiap hektarnya.

Kemudian Khofifah juga mengeklaim kalau perkiraan pohon mangrove di Jatim sendiri telah mencapai tujuh juta pohon. Jumlah tersebut setara dengan 48 persen hutan mangrove se-Pulau Jawa.

“Jadi bagi kita ada festival mangrove atau tidak, kita tetap nandur mangrove. Ayo bersama-sama kita nandur mangrove,” ajaknya.

Lebih lanjut, secara nasional Indonesia mencanangkan bahwa tahun 2026 Net Zero Emisi (NZE) bisa diwujudkan.

Sementara itu Nur Arifin Bupati Trenggalek menambahkan kalau pihaknya terus berupaya melestarikan hutan mangrove di kawasan pesisir kabupaten tersebut.

Selain soal hutan mangrove, bupati yang akrab disapa Cak Ipin itu mengatakan kalau biota laut yang berada di pantai Trenggalek masih terjaga. Salah satunya dengan membudidaya kepiting oleh pemerintah, yang bisa menghasilkan ekonomi bagi masyarakat.

“Terbukti masyarakat Trenggalek selama ini mendapatkan berkah di kawasan kawasan konservasinya seperti tadi di pantai mutiara dan juga dicengkrong ini kemudian bisa menjadi tempat wisata yang menghasilkan ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.(wld/dfn)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs