Jumat, 3 Mei 2024

Gubernur Jatim bersama PLN Tanam 20 Ribu Mangrove yang Hasilkan Lebih Banyak Oksigen

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama pihak PLN, DEN, dan pegiat lingkungan dalam kegiatan menanam 20 ribu mangrove, Jumat (9/6/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bersama PT PLN, Dewan Energi Nasional (DEN) dan pegiat mangrove menanam 20.000 ribu mangrove sebagai upaya untuk menghasilkan lebih banyak oksigen.

Kata Khofifah, bibit mangrove yang ditanam berjenis Rhizophora memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen lima kali lipat daripada tumbuhan biasa. Gerakan ini sekaligus upaya untuk menjaga lingkungan.

Untuk itu, Khofifah berpesan untuk selalu merawat alam. Menurutnya usaha menjaga alam tidak hanya dengan menanam tumbuhan saja, tapi juga merawatnya.

“Artinya bahwa memelihara dan menjaga sangat penting. Hari ini kami menanam, tapi maknanya baru kita rasakan kalau kita pelihara. Maka menanam dan memelihara ini menjadi satu kesatuan,” tutur Khofifah di Hutan Mangrove Gununganyar, Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Khofifah menyebut, kegiatan ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai zero net emission pada 2060. Yang mana, baru bisa terwujud bersama sinergitas semua pihak.

Sementara itu, Adi Priyanto Direktur Distribusi PT PLN (Persero) mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai program untuk memasyarakatkan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Terutama dengan memasifkan transportasi elektronik.

“Per April, jumlah pengguna kendaraan listrik mencapai 55.707. Ini sudah berkembang dengan sangat baik. Dari kami juga sudah menyiapkan charging station yang cukup, dan ke depannya juga akan kami buatkan ultra fast charging di atas 200 kw. Jadi kalau ngecas hanya setengah jam,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Satya Widya Yudha Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) RI mengatakan, strategi Indonesia untuk mewujudkan zero net emission 2060 adalah dengan dekarbonisasi.

Salah satunya, dengan menyeimbangkan ekosistem antara berapa karbon dikeluarkan dengan jumlah pohon ditanam.

“Jadi kami tidak langsung menghilangkan secara langsung, tapi bertahap. Selain itu, pembangkit yang dirasa mengotori juga sedikit demi sedikit diturunkan emisinya,” tutur Satya.

Kata Satya, Indonesia bertekad untuk mengambil langkah kecil menuju dekarbonisasi. Dengan target pada 2030, terjadi perubahan lahan dan hutan emisinya nol. Sehingga, lahan dan hutan ditata sedemikian rupa untuk menyerap emisi.

“Tapi PR kami tentu ada di sektor energi karena bisa memproduksi 1.000 juta ton emisi. Perhitungan DEN nanti tahun 2060 tinggal 129 juta ton yang bisa dikompensasi dengan kemampuan penyerapan lahan,” pungkas Satya.(wld/iss/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
33o
Kurs