Kamis, 9 Mei 2024

Kemenag Tanggapi Kasus Mengemis Online dalam Hukum Islam

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib. Foto: Antara

Adib Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) menanggapi tentang kasus konten mandi lumpur dengan tujuan mengemis secara online yang tengah viral di media sosial.

“Saya lihat dari ajaran agama Islam sendiri ya, bahwa meminta-minta itu tidak terpuji, banyak hadis yang menyampaikan orang yang meminta-minta memiliki derajat yang terendah,” kata Adib, dilansir dari Antara, Kamis (26/1/2023).

Selain anjuran lebih baik memberi daripada menerima, Adib memberi acuan dari Hadis Riwayat Ahmad untuk fenomena mengemis online itu.

Dimana Rasulullah SAW bersabda, “Kegiatan meminta-minta (mengemis) akan selalu ada pada diri seseorang sampai ia menemui Allah dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun” (HR. Ahmad).

“Itu maksudnya tidak punya muka di hadapan Allah, harusnya dia malu telah diberikan kemampuan untuk bekerja, berusaha dan berikhtiar namun malah meminta-minta, apa lagi masih muda,” imbuh Adib.

Berdasarkan konten yang beredar, Adib menjelaskan, telah melewati batasan mengemis untuk memenuhi kebutuhan, melainkan memperkaya diri, mengingat pembuat konten itu mampu meraup jutaan rupiah dalam sekali siaran langsung.

“Ada lagi hadis lain, barang siapa yang meminta-minta kepada masyarakat untuk memperkaya diri sesungguhnya ia hanya meminta batu neraka, maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak,” imbuhnya menambahkan.

Merendahkan diri juga dilarang dalam Islam, Adib menjelaskan konten mengemis online dengan mandi lumpur untuk meraup untung, termasuk dalam perilaku merendahkan diri.

“Jadi ketika dia mandi lumpur itu kan merendahkan martabat dirinya, sama seperti modus berpura-pura pincang untuk meraih belas kasihan orang, sangat tidak terpuji dalam Islam,” ujar Adib.

Adib mengakui jiwa kedermawanan masyarakat Indonesia yang besar, namun ia mengimbau untuk bijak dan realistis dalam memilih penerima donasi.

“Saat ini melimpah lembaga terpercaya untuk menyalurkan donasi, bahkan banyak sekali masjid yang sudah menerima donasi digital, dibanding menaruh belas kasihan kepada seseorang yang sesungguhnya tidak pantas,” katanya.

Sebelumnya, viral video siaran langsung yang memperlihatkan nenek mandi lumpur di aplikasi berbagi video, TikTok.

Pada video tersebut, tampak seorang nenek yang disuruh mandi dengan lumpur hingga menggigil kedinginan untuk meminta hadiah yang dapat diuangkan pada penonton. Bahkan kegiatan itu dilakukan sejak pagi hingga malam.

Belum lama ini, Tiktok telah menghapus konten-konten mengemis daring tersebut dari platformnya.(ant/abd/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 9 Mei 2024
26o
Kurs